Diduga Serangan ISIS, Bom Bunuh Diri Ganda yang Meledak di Pasar Baghdad Tewaskan Penduduk

- 22 Januari 2021, 05:00 WIB
Ilustrasi Bom.
Ilustrasi Bom. //Pixabay

PR TASIKMALAYA – Sebuah bom bunuh diri ganda telah meledak di pasar Baghdad, Irak, pada hari Kamis, 21 Januari 2021.

Petugas keamanan dan medis setempat menyebut bahwa serangan bom bunuh diri di Baghdad menewaskan 23 orang dan melukai lebih dari 50 orang itu menjadi yang pertama dalam beberapa tahun terakhir.

Serangan bom bunuh diri telah langka terjadi di Baghdad sejak kekalahan kelompok militant ISIS pada tahun 2017. Sementara bom bunuh diri yang terakhir terjadi pada Januari 2018.

Baca Juga: Desak Mbak You Minta Maaf, Muannas Alaidid: Kalo Bandel, Terpaksa Kita Laporkan

Pihak militer Irak mengatakan bahwa kedua penyerang yang mengenakan rompi berbahan peledak, meledakkan diri di sebuah pasar yang ramai di Tayaran Square, Baghdad tengah.

Dikutip dari Reuters oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, juru bicara Kementrian Dalam Negeri Irak mengungkapkan bahwa korban tewas paling tidak berjumlah 23 orang.

Tetapi jumlah tersebut diperkirakan akan mengalami pertambahan karena beberapa orang dari korban luka kini berada dalam kondisi kritis.

Sebuah video yang diambil dari atap sebuah bangunan dan tersebar di media sosial, kabarnya memperlihatkan ledakan kedua yang seketika membunuh warga yang berada di lokasi kejadian.

Akan tetapi, video yang tersebar di media sosial tersebut tidak dapat dikonfirmasi secara independen.

Sebelumnya, Baghdad hampir tidak pernah menyaksikan serangan seperti itu sejak pasukan Irak dan koalisi yang didukung AS mengusir ISIS dari Irak pada tahun 2017.

Baca Juga: Gempa Bumi Mengguncang Melonguane dengan Kekuatan 7,1 Magnitudo

Serangan bom bunuh diri terakhir pada bulan Januari 2018, juga terjadi di Tayaran Square dan menewaskan setidaknya 27 orang.

Pihak berwenang Irak belum dapat memverifikasi kemungkinan pelaku balik pemboman itu.

Tetapi dengan menyebutnya sebagai insiden terorisme, menjadi sebuah petunjuk yang biasanya digunakan untuk mengatakan serangan oleh ISIS.

Baca Juga: Tasikmalaya Jadi Wilayah Rendah Protokol Kesehatan, Ridwan Kamil Minta Pemda Beri Arahan

Sementara itu, anggota militan ISIS masih berada di Irak hingga sekarang guna melancarkan pemberontakan terhadap pasukan Irak serta menyerang pejabat lokal di wilayah Irak utara.

Saat ini, pihak pemerintah dan militer Irak tidak lagi menganggap ISIS mampu mengambil alih wilayah yang signifikan.

Bagaimanapun, pemerintah Irak akan melancarkan serangan terhadap apapun yang mengancam stabilitas dan keamanan Irak.

Pasukan tentara Irak pun akan terus memerangi militan ISIS yang tersisa dan berusaha mengamankan perbatasan Suriah di mana kelompok tersebut sering memasukkan personelnya.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x