Latihan Bela Diri dan Rakit Bom, Jaringan Terois JI Telan Biaya Puluhan Juta Tiap Bulan

- 29 Desember 2020, 11:31 WIB
Sasana atau pusat latihan Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah (JI) di Jawa Tengah.
Sasana atau pusat latihan Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah (JI) di Jawa Tengah. /PMJ News

PR TASIKMALAYA - Jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) disebut menggelontorkan uang hingga puluhan juta untuk memberikan pelatihan bela diri dan merakit bom.

Hak itu disampaikan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono. Ia menyebut, biaya tersebut hampir menelan angka Rp65 juta per bulannya.

"Setiap bulan itu mengeluarkan biaya sekitar Rp65 juta untuk bayar pelatih, makan selama pelatihan, beli obat-obatan dan sebagainya," kata Argo dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Baca Juga: KPK Ulang Tahun Ke-17, Febri Diansyah: Semoga Kembali Hidup, Bukan Sekedar Berdenyut

Informasi tersebut didapat dari pengakuan salah satu pelatih di Sasana Bela Diri di Ungaran, Jawa Tengah, yakni Joko Priyono alias Karso yang saat ini berstatus narapidana.

Usai dinyatakan lulus pelatihan di sasana bela diri, para anggota JI akan dikirim ke Suriah untuk bergabung dengan organisasi teroris Jabhah Nusrah, guna melanjutkan pelatihan militer di negara tersebut.

Sebelumnya Densus 88 Antiteror Polri menemukan sebuah sasana bela diri di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, yang diketahui merupakan milik kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI).

Baca Juga: Perhatikan Bahaya Menggunakan Hand Sanitizer Secara Berlebihan, Bisa Keracunan Alkohol

'Kelompok JI memiliki 12 lokasi serupa di Jawa Tengah. Salah satunya ada di Ungaran," tutur Argo.

Sasana bela diri di Ungaran tersebut berbentuk beberapa rumah villa. Tempat tersebut digunakan untuk pelatihan bela diri kelompok JI.

"Kami sudah turun ke lapangan, melihat bagaimana lokasinya yang ada di Semarang," tambah Argo.

Baca Juga: Berkat Youtube Rewind Indonesia 2020 Pak Muh Jadi Trending, Netizen Sebut Mirip Fahri Hamzah

Tak hanya bela diri, di sasana juga diajarkan cara merakit bom dan cara menghadapi penyergapan.

"Konsep pelatihan di sana, bela diri dengan tangan kosong, cara melempar pisau, menggunakan senjata tajam dalam bentuk pedang maupun samurai. Pelatihan merakit bom dan cara penyergapan," ungkapnya.

Di sasana, para anggota JI juga dilatih untuk menjaga kesehatan. Kepala pengajar bela diri dan militer di sasana tersebut adalah Joko Priyono alias Karso yang kini telah ditangkap Densus 88.

Baca Juga: Kilas Balik Tahun 2020 di Youtube Rewind Indonesia Tuai Pujian

Karso kemudian merekrut delapan pelatih lainnya dengan syarat tertentu.

Argo menuturkan informasi mengenai sasana bela diri di Ungaran diperoleh dari hasil pemeriksaan terhadap Karso seusai dia ditangkap Densus 88. ***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x