Maroko jadi Negara Arab Keempat yang Resmi Jalin Kesepakatan dengan Israel

- 26 Desember 2020, 15:04 WIB
Ilustrasi Maroko dan Israel.
Ilustrasi Maroko dan Israel. /PIXABAY/cuivie/heathertruett

PR TASIKMALAYA – Bahrain, Sudan, dan Uni Emirat Arab resmi menjalin kesepakatan dengan Israel, yang kini disusul oleh Maroko.

Israel menambahkan Maroko sebagai Negara Arab keempat yang bersedia untuk damai, di mana di tengahi oleh Amerika Serikat.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Middle East Eye, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengundang Raja Maroko untuk berkunjung ke Israel.

Baca Juga: Dorong Pemulihan Ekonomi Tahun 2021, Menko Airlangga Yakin Lapangan Kerja Dapat Terbuka Lebar

Undangan tersebut dilakukan melalui telepon, tiga hari setelah delegasi Israel menandatangani perjanjian normaliasai yang didukung Amerika Serikat dengan Maroko di Rabat.

Empat kesepakatan bilateral ditandatangani pada Selasa antara Israel dan Maroko, berpusat tentang hubungan udara, pengelolaan air, sistem keuangan, dan pengaturan pembebasan visa untuk diplomat.

Israel dan Maroko juga akan membuka kembali kantor diplomatik.

Baca Juga: Bosan Kurus? Berikut 6 Makanan Sehat yang Dapat Bantu Menaikkan Berat Badan

"Para pemimpin memberi selamat satu sama lain atas pembaruan hubungan antara negara-negara, penandatanganan pernyataan bersama dengan AS, dan perjanjian antara kedua negara," pernyataan dari kantor Netanyahu.

"Selain itu, proses dan mekanisme untuk mengimplementasikan kesepakatan telah ditentukan," tambahnya.

Kunjungan hari Selasa itu menandai hal baru dari serangkaian perjanjian normalisasi kontroversial yang ditengahi oleh Washington.

Baca Juga: Usai Didiagnosis Terpapar Penyakit Covid-19, Seorang Bocah 3 Tahun Diduga Terkena Stroke

Sebagai bagian dari kesepakatan Rabat, AS telah menyetujui untuk mengakui kedaulatan Maroko atas keseluruhan Sahara Barat.

Wilayah sengketa yang dianeksasi pada tahun 1975 setelah berakhirnya kekuasaan kolonial Spanyol.

Klaim Maroko sebelumnya tidak diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang selama beberapa dekade menyerukan referendum yang memungkinkan masyarakat asli Sahrawi memilih bagaimana mereka ingin diperintah.

Baca Juga: Sudah Kantongi Izin Edar dari Kemenkes, GeNose C19 Karya UGM untuk Deteksi Covid-19 Siap Dipasarkan

Banyak dari negara tetangga Afrika juga berselisih dengan klaim kedaulatan Maroko, dengan Aljazair mengatakan keputusan itu akan merusak upaya untuk mengakhiri konflik selama puluhan tahun atas wilayah tersebut.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Middle East Eye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah