PR TASIKMALAYA – Konflik online antara warga negara Thailand dan Myanmar kini tengah memanas yang dipicu oleh tuduhan bahwa pekerja migran asal Myanmar telah menyebarkan virus corona di Thailand.
Wabah tersebut pertama kali terdeteksi minggu lalu di pasar makanan laut Samut Sakhon yang berjarak 35 km dari pusat Kota Bangkok.
Tercatat sebanyak 1.300 orang yang sering beraktivitas di pasar tersebut ditemukan terinfeksi dengan ribuan orang telah menjalani karantina.
Baca Juga: Simak! 3 Jurus Sandiaga Uno untuk Lakukan Percepatan Pemulihan Parekraf di Tengah Pandemi
Akibatnya, gejolak ujaran kebencian pun bermunculan di platform online.
"Di mana pun Anda melihat orang Myanmar, tembak mereka," kata seorang warga Thailand pada sebuah komentar di YouTube setelah lonjakan kasus terjadi di kalangan pekerja Myanmar.
“Orang Myanmar dianggap telah menularkan Covid-19, tetapi virusnya sendiri tidak mendiskriminasi,” kata Sompong Srakaew dari Jaringan Perlindungan Tenaga Kerja, sebuah gugusan asal Thailand yang bertugas membantu pekerja migran.
Pergeseran sentimen ini memiliki konsekuensi nyata. Para pekerja dari Myanmar, yang sebelumnya dikenal sebagai Burma, kini diblokir dari layanan bus dan ojek, serta dari lingkungan perkantoran.
Baca Juga: Indonesia Dapat Tawaran Miliaran Dolar dari AS, Rizal Ramli: Kok Nilainya Bisa Kecil, Recehan Ya?