Kapal Deteksi Covid-19 Dalam Pelayarannya, 1.700 Penumpang Terpaksa Harus Tertahan Dalam Kabin

- 9 Desember 2020, 16:20 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /fernandozhiminaicela/Pixabay

Pelayaran Royal Caribbean terbuka hanya untuk penduduk Singapura, tidak berhenti dan berlayar di lepas negara kota.

Kapal pesiar tersebut adalah bagian dari rencana Singapura untuk menghidupkan kembali industri pariwisatanya yang telah terpukul akibat virus corona baru, yang telah menginfeksi lebih dari 67,7 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan 1.548.575 orang.

Singapura, yang memiliki lebih dari 58.000 kasus dan 29 kematian, telah melaporkan kurang dari segelintir infeksi lokal dalam beberapa pekan terakhir.

Kasus yang terjadi adalah kemunduran lain bagi Singapura setelah rencana untuk membuka gelembung perjalanan udara bebas karantina dengan Hong Kong bulan lalu ditunda pada jam kesebelas.

Baca Juga: Hoaks Atau Fakta: Benarkah Gedung Kemensos Terbakar Usai Menteri Sosial Jadi Tersangka Korupsi?

Bagian dari tindakan pencegahan untuk memulai kembali kapal pesiar di Singapura yakni dengan melakukan tes sebelum keberangkatan.

Pra tamu juga diharuskan membawa alat pelacak kontak elektronik dan melakukan jaga jarak setiap saat.

"Saya benar-benar tidak tahu bagaimana pasien bisa mendapatkannya (terpapar Covid-19," kata penumpang lain, Muhammad Rezal Ramli (40) yang naik kapal pesiar bersama dua anaknya yang masih kecil. 

"Sekalipun kami terkena penyakit, itu bukan sesuatu yang dapat kami keluhkan karena kami sadar akan risikonya ... ketika kami mendaftar untuk pelayaran ... Selalu ada kemungkinan ini," tambahnya. 

Baca Juga: Dikunjungi Deddy Corbuzier, Mantan Kepala BIN Hendropriyono Kaget Lihat Mentalis Bengkokan Sendok

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah