PM Yunani: Athena Berhasil Mengubah Perselisihan Turki-Yunani Jadi Perselisihan Turki-Uni Eropa

- 9 Desember 2020, 11:14 WIB
Ilustrasi Bendera Yunani. Seorang pemimpin partai yang juga berpaham neo fasis atau Neo Nazi yakni Golden Dawn ditangkap pemerintah setempat bernama Nikolaos Michaloliakos
Ilustrasi Bendera Yunani. Seorang pemimpin partai yang juga berpaham neo fasis atau Neo Nazi yakni Golden Dawn ditangkap pemerintah setempat bernama Nikolaos Michaloliakos /Pixabay/Chickenonline/

Para pemimpin Turki telah berulang kali menekankan bahwa Ankara mendukung penyelesaian semua masalah yang luar biasa di kawasan itu melalui hukum internasional, hubungan bertetangga yang baik, dialog dan negosiasi.

Namun, Turki juga mengkritik sikap UE tentang konflik Mediterania Timur, menyerukan blok tersebut untuk mengadopsi sikap yang adil mengenai perselisihan tersebut dan berhenti mendukung Yunani dengan dalih solidaritas UE.

Baca Juga: Ikuti Proses Penjemputan Jenazah 6 Laskar FPI, Fadli Zon: Pihak Keluarga Sabar di Tengah Kesedihan

"Kami siap membahas landas kontinen dan wilayah yurisdiksi maritim di bawah cakupan ini, asalkan tidak ada ketegangan di laut," katanya, seraya menambahkan bahwa Athena juga akan menghormati keputusan yang dibuat oleh Mahkamah Internasional jika kedua pihak gagal mencapai kesepakatan.

Anggota NATO, Turki dan Yunani, berselisih tentang klaim yang bertentangan atas sumber daya hidrokarbon di Mediterania Timur dan pandangan yang tumpang tindih tentang sejauh mana landas kontinen mereka.

Ankara menuduh Athena menerapkan kebijakan maksimalis di kawasan itu dan menggarisbawahi bahwa klaim maritimnya merupakan pelanggaran hak kedaulatan Turki.

Baca Juga: Kak Seto Penuhi Rasa Penasaran Netizen Terkait Gaya Rambutnya yang Selama Ini Jadi Ciri Khas

Turki juga mengatakan sumber energi di dekat pulau Siprus harus dibagi secara adil antara TRNC dan pemerintahan Siprus Yunani.

Sebelumnya pada hari Senin para menteri luar negeri Uni Eropa bertemu untuk membahas sanksi terhadap Turki atas sengketa Mediterania Timur sebelum para pemimpin blok membuat keputusan untuk memberlakukan tindakan hukuman dalam KTT yang akan diadakan akhir pekan ini.

Prancis dan Parlemen Eropa mengatakan sudah waktunya untuk menghukum Turki, sekutu NATO dan kandidat untuk bergabung dengan UE yang terlihat di Brussel sebagai pemicu sengketa gas untuk politik dalam negeri.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah