Hasil Penelitian AS: Penggunaan Masker Bisa Selamatkan 130.000 Nyawa Dalam 3 Bulan ke Depan

- 5 Desember 2020, 06:28 WIB
Ilustrasi Masker
Ilustrasi Masker /Pixabay/istockphoto-1259029932-170667a

PR TASIKMALAYA - Para ahli dalam hasil studi terbarunya mengungkapkan bahwa jika 95 persen orang memakai masker wajah, itu bisa menyelamatkan hampir 130.000 nyawa dari terhitung saat ini hingga 1 Maret 2021 mendatang.

Selain itu, para ahli juga menyebut bahwa pemakaian masker dapat membantu bisnis tetap terbuka karena kasus Covid-19 berkurang.

Pemerintahan baru AS di bawah kepemimpinan Joe Biden telah mengungkapkan rencana untuk bekerja dengan gubernur dan walikota guna endorong orang-orang di seluruh negeri mengenakan masker.

Baca Juga: Isu Kenaikan Gaji DPRD DKI Jakarta Jadi Polemik, Fraksi PKS: Tidak Sampai Rp8 Miliar!

“Kami benar-benar berperang dengan virus ini… Tapi kami memiliki senjata rahasia, semangat Amerika dalam diri Anda masing-masing. Jadi tolong jadilah pahlawan. Batasi interaksi di luar rumah Anda dan kenakan masker,” tulis US Surgeon General Jerome M. Adams di Twiter, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Healthline.

Hingga Rabu, 2 Desember 2020, lebih dari 260.000 orang di Amerika Serikat telah meninggal karena Covid-19.

Lebih dari 11 juta telah dinyatakan positif mengidap virus corona baru, SARS-CoV-2, yang
menyebabkan penyakit tersebut.

Selama seminggu terakhir, kami menghitung rata-rata lebih dari 175.000 kasus baru per hari.

Baca Juga: Setelah Lalui Uji Klinis, Menristek Pastikan Vaksin Covid-19 Aman Untuk Masyarakat

Selain itu, proyeksi baru dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di University of Washington memperkirakan jumlah kematian Covid-19 dapat melampaui 470.000 pada 1 Maret jika kondisi saat ini terus berlanjut.

Namun, para ilmuwan IHME mencatat bahwa jumlah kematian ini tidak bisa dihindari.

Para ilmuwan IHME mengungkapkan bahwa kita bisa menyelamatkan hampir 130.000 jiwa jika 95 persen penduduk AS memakai topeng.

Namun demikian, para ilmuwan juga mengungkapkan bahwa meski hanya 85 persen yang memakai masker, hampir 96.000 kematian bisa dicegah.

Baca Juga: Bantu Pencegahan Bunuh Diri di Kalangan Remaja, Jae DAY6 Donasikan Rp1,4 Miliar

Berkaitan dengan hal tersebut, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) sekarang mengatakan memakai masker juga merupakan tindakan preventif untuk melindungi diri sendiri, bukan hanya untuk orang sekitar.

Bahkan, dalam pembaruan yang dirilis dua minggu lalu, CDC mengatakan telah mengkonfirmasi tujuh penelitian yang menunjukkan bahwa memakai masker juga melindungi orang yang memakainya.

Dan laporan itu mengatakan dengan mengenakan masker, Anda juga dapat membantu melindungi ekonomi.

CDC mengatakan analisis data menunjukkan bahwa hanya kenaikan 15 persen dalam pemakaian masker dapat mencegah perlunya penguncian dan membantu mengurangi kerugian ekonomi hingga $ 1 triliun.

Baca Juga: Skenario Telah Rampung, Film ‘Petualangan Sherina 2’ Memasuki Tahap Casting

Sebuah penelitian yang dirilis minggu ini melaporkan bahwa jenis masker wajah serta berapa lama masker tersebut dipakai membuat perbedaan.

Para peneliti mengatakan beberapa tetesan virus corona lebih kecil dari 5 mikron dan hanya masker N95 yang dapat menghentikan penyebarannya.

Namun, mereka mencatat bahwa banyak tetesan berukuran antara 5 dan 10 mikron. Para peneliti mengatakan masker wajah yang efektif yang terbuat dari kain dan bahan lain dapat mengurangi penyebaran tetesan tersebut.

Sebuah studi sebelumnya yang diterbitkan dalam jurnal Aerosol Science and Technology menunjukkan bahwa masker kain sederhana bisa sangat efektif.

Baca Juga: Masuk Zona Merah, Jalan Dipati Ukur akan ditutup Selama PSBB Kota Bandung

Peneliti UCLA melaporkan bahwa batuk dapat mengirim partikel lebih dari 6 kaki tanpa penutup wajah. Tapi masker kain dua lapis mengurangi partikel batuk hingga 77 persen.

“Itu sebenarnya lebih dari yang saya harapkan sebelum saya memulai percobaan, itu kabar baik,” kata Yifang Zhu, seorang profesor ilmu kesehatan lingkungan di UCLA Fielding School of Public Health.

Dia mengatakan masker bedah yang bisa di beli di apotek bekerja lebih baik.

“Masker sekali pakai yang kami uji sebenarnya cukup efektif. Mereka dapat menawarkan pengurangan partikel sekitar 90 persen,” kata Zhu kepada Healthline.

Baca Juga: Prabowo Titip Pesan pada Adiknya Soal Edhy, Refly Harun: Sayangnya Tak Ada Publik Statement Langsung

Tapi dia mengatakan pelindung wajah menawarkan sedikit perlindungan.

“Tetesan aerosol hanya muncul di sekitar celah dan diangkut dengan sangat mudah,” kata Zhu. ***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x