PR TASIKMALAYA - Militer Irak diketahui melatih mantan anggota milisi yang didukung Iran, yang berada di bawah sanksi AS karena membunuh pengunjuk rasa, untuk menjadi perwira tinggi di militer, menurut enam pejabat pemerintah, keamanan dan milisi.
Mereka mengatakan bahwa Hussein Falih Aziz, yang dikenal sebagai Abu Zainab al-Lami, telah dikirim ke Mesir bersama perwira Irak untuk pelatihan selama setahun yang biasanya disediakan untuk personel militer negara.
Dikitup PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam Reuters, sebuah dokumen kementerian pertahanan menunjukkan namanya, dengan pangkat Mayor Jenderal, pada daftar perwira yang menghadiri pelatihan hingga musim panas mendatang.
Baca Juga: Terinfeksi Covid-19, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto Meninggal Dunia
Menjadikan Hussein Falih Aziz, yang dikenal sebagai Abu Zainab al-Lami sebagai perwira senior di ketentaraan adalah salah satu langkah paling berani yang dilakukan oleh Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi, sekutu AS, untuk mencairkan kekuatan milisi yang didukung Iran di Irak, kata para pejabat, dan sejalan dengan keinginan Washington untuk membatasi pengaruh Teheran di Timur Tengah.
Namun, sumber yang mengaku dekat dengan Lami telah mengonfirmasi penempatannya ke Mesir untuk pelatihan.
Para pendukung rencana melihat hal tersebut sebagai cara untuk melemahkan milisi yang memiliki puluhan ribu pejuang dan yang memegang kendali besar atas keamanan dan ekonomi Irak.
Baca Juga: Cegah KDRT Sejak Dini, Menteri PPPA Ajak Generasi Muda untuk Kenali Potensinya
Mereka mengatakan itu akan mempercepat perpecahan beberapa kelompok yang tergabung dalam Pasukan Mobilisasi Populer (PMF), organisasi payung paramiliter negara bagian yang cabang keamanannya telah diarahkan Lami selama bertahun-tahun.