Kendati Tidak Menyerah, Donald Trump Bersedia Beri Izin Trasisi Untuk Biden

- 25 November 2020, 12:52 WIB
Donald Trump
Donald Trump /Instagram.com/@teamtrump/

PR TASIKMALAYA - Setelah mendapat penentangan selama beberapa minggu, akhirnya Donald Trump mengizinkan para pejabat untuk tetap melakukan prosedur peralihan adminsitrasi kepada Joe Biden pada hari Senin, 23 November 2020.

Izin tersebut membuka akses untuk kegiatan penyuluhan dan permodalan, meski Trump masih bertahan dengan penolakannya terhadap hasil pemilihan umum.

Trump, perwakilan Capres dari partai Partai Republik, dengan tanpa bukti telah menuding Joe Biden melakukan manipulasi besar dalam pemilu 3 November lalu.

 Baca Juga: KPK Tangkap Menteri KKP, Susi Pudjiastuti Pernah Singgung Jokowi Soal Ekspor Bibir Lobster

Meski Trump belum menerima kemenangan Biden sejak perolehan suara elektoral terbanyak dua minggu yang lalu, penyebarluasan kabar tersebut telah mendekatkannya pada pengakuan kekalahan.

Usaha hukum dari pihak Trump untuk memutarbalikkan pemilu nyaris secara keseluruhan gagal di beberapa negara bagian yang dinilai sebagai wilayah pertarungan.

Sementara para pimpinan Partai Republik, eksekutif bisnis, serta ahli keamanan nasional, semakin banyak yang memaksa presiden petahana itu untuk mengizinkan dimulainya peralihan.

 Baca Juga: Berikut 10 Keterampilan yang Harus Dikuasai di Masa Depan Seiring Meningkatnya Teknologi

Biden berhasil memenangkan 306 suara elektoral yang dijumlahkan per-negara bagian. Angka tersebut jauh di atas 270 yang diperlukan untuk memenangkan pemilu.

Sedangkan Trump memperoleh 232 suara elektoral. Di samping itu, Biden melampaui Trump dengan enam juta suara lebih banyak dalam penjumlahan suara terbanyak.

Biden pun telah mulai menentukan nama-nama anggota tim tanpa menanti permodalan pemerintah ataupun kesaksian dari Trump.

Namun para anggota Partai Demokrat menuding presiden telah mengacaukan demokrasi AS dengan menentang hasil pemilihan.

 Baca Juga: Mendagri Ancam Berhentikan Kepala Daerah, Yusril Ihza: Mereka Dipilih Langsung Oleh Rakyat

Pada hari Senin, Administrasi Layanan Umum (GSA), badan federal yang menyepakati peralihan presiden, mengungkapkan pada Biden bahwa ia dapat secara resmi memulai proses penyerahan.

Administrator GSA, Emily Murphy, berujar melalui sebuah pesan bahwa Biden akan memperoleh akses terhadap sumber-sumber yang sebelumnya tidak diserahkan akibat persoalan hukum yang akan menggulingkan kemenangannya.

Pengumuman tersebut muncul tak lama selepas para pejabat di Michigan memvalidkan Biden sebagai pemenang di negara bagian tersebut, yang memperkecil potensi keberhasilan usaha hukum Trump untuk menjungkirbalikkan hasil pemilu.

 Baca Juga: Mendagri Ancam Pemberhentian Kepala Daerah, Pakar Hukum: Sebenarnya Curahan Hati Presiden

Trump dan para penasihatnya berkata tidak akan berhenti memburu jalur-jalur hukum, namun postingannya di Twitter menandakan bahwa Gedung Putih pun memahami bahwa waktu untuk proses hampir tiba.

"Gugatan kami terus berlanjut dengan KUAT, kami akan meneruskan perjuangan yang baik ini, dan saya yakin kami akan menang! Meski demikian, demi kepentingan negara kita, saya merekomendasikan agar Emily (Murphy) dan timnya melakukan apa yang harus dilakukan terkait protokol awalan, dan telah memberitahu tim saya untuk melakukan hal yang sama," kata Trump dalam cuitannya.

Sebuah keterangan dari pihak peralihan Biden mengungkapkan pertemuan-pertemuan dengan para pejabat federal mengenai tanggapan Washington terhadap wabah Covid-19 akan dimulai, bersamaan dengan perbincangan mengenai isu keamanan nasional.

 Baca Juga: Bukan Hanya Mengisi Waktu Luang, Seni Bisa Jadi Media untuk Menjaga Kesehatan Mental

"Ini mungkin hal terdekat dari pengakuan yang dapat dikeluarkan oleh Presiden Trump," ujar pimpinan Demokrat di Senat, Chuck Schumer.

Langkah yang dipilih GSA telah membukakan akses bagi Biden untuk permodalan federal dan kantor resmi untuk menjalankan peralihannya hingga dia secara resmi menduduki kursi jabatan pada 20 Januari 2021.

Hal tersebut pun memberikan jalan untuk Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris, guna memperoleh taklimat keamanan nasional yang juga diperoleh oleh Trump.

 Baca Juga: Kemnaker Salurkan BLT Subsidi Gaji Termin II Tahap 5, Berikut Cara Laporkan Jika Belum Ditransfer

Dua pejabat administrasi Trump mengungkapkan pada Reuters bahwa tim pengamat institusi Biden dapat mulai terhubung dengan pejabat dari pihak Trump di hari Selasa.***

 

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x