“Ketika kami mensponsori Rencana Perdamaian Arab pada 2002, kami sepenuhnya membayangkan bahwa pada akhirnya akan ada hubungan antara semua negara Arab, termasuk Arab Saudi, dan Israel jika syaratnya terpenuhi,” kata Pangeran Faisal pada Agustus silam.
"Arab Saudi tetap berkomitmen pada perdamaian sebagai opsi strategis berdasarkan Rencana Perdamaian Arab dan resolusi internasional yang relevan yang memungkinkan rakyat Palestina untuk mendirikan negara mereka sendiri dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya," tambahnya. ***