Vaksin Covid-19 Hampir Efektif, WHO Minta Dunia Tidak Boleh Berpuas Diri

17 November 2020, 16:06 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pixabay/Photo LiztM.

PR TASIKMALAYA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyambut baik laporan Moderna mengenai vaksin eksperimentalnya yang menunjukkan kemanjuran 94,5%.

Akan tetapi, WHO menyebut masih banyak pertanyaan yang harus dijawab, untuk itu masyarakat diminta tidak ada waktu untuk berpuas diri.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus memberikan keterangan pada jumpa pers.

Baca Juga: Lebih dari 3 Juta Pekerja dapat BLT Subsidi Gaji Termin 2 Tahap Tiga, Cek Daftar Penerimanya Disini

“Meskipun kami terus menerima berita yang menggembirakan tentang vaksin Covid-19. Saat ini kami sangat prihatin dengan lonjakan kasus yang kami lihat di beberapa negara, terutama di Eropa dan Amerika," ungkap Tedros.

Diketahui pula, Tedros telah kembali dari karantina setelah terpapar virus corona sekitar 17 hari yang lalu.

Tedros menambahkan, vaksin apa pun yang akan tersedia pada paruh pertama 2021 jumlahnya akan terbatas untuk orang-orang selain petugas kesehatan prioritas.

Baca Juga: Lanjutan Kasus Ujaran Kebencian, Penasehat Hukum Minta Jerinx SID Dibebaskan

Vaksin eksperimental MRNA.O Moderna Inc 94,5% efektif dalam mencegah COVID-19 berdasarkan data sementara dari uji coba tahap akhir.

Perusahaan tersebut menjadi pembuat obat AS kedua yang melaporkan hasil yang jauh melebihi harapan.

Sementara itu, vaksin PFE.N Pfizer Inc yang juga memiliki lebih dari 90% efektif, dan sedang menunggu lebih banyak data keamanan dan tinjauan peraturan.

Baca Juga: Masih Dikaji, Obat Kumur Disebut Mampu Bunuh Virus Corona dalam 30 Detik

Tahun ini, Amerika Serikat memiliki dua vaksin yang disahkan untuk penggunaan darurat pada bulan Desember dengan sebanyak 60 juta dosis vaksin tersedia.

Kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan mengatakan bahwa hasil Moderna cukup menggembirakan.

Meskipun keampuhan dan keamanan akhir masih diperlukan, serta tindak lanjut pada peserta uji coba selama dua bulan untuk efek samping.

Baca Juga: Kembali Lagi Setelah Sembuh dari Virus Corona, Dirjen WHO dengan Tegas Tolak Tes Covid-19

Swaminathan juga menambahkan kandidat vaksin, Pfizer dan Moderna sama-sama menggunakan teknologi mRNA dan tampaknya mencapai kemanjuran yang tinggi.

Akan tetapi, masih banyak pertanyaan yang tersisa seperti, tentang durasi perlindungan, dampak pada penyakit parah, dampak pada sub-populasi yang berbeda terutama para lansia, serta kejadian buruk yang terjadi setelah jangka waktu tertentu.

Uji klinis harus terus dilakukan guna mengumpulkan lebih banyak data. Swaminathan juga berharap untuk menambahkan lebih banyak hasil dalam beberapa minggu mendatang dari uji coba vaksin lainnya.

Baca Juga: Tanggapi Donald Trump, Barack Obama: Berpikirlah di Luar Ego dan Akui Kekalahan

“Kami melihat setidaknya paruh pertama tahun ini sebagai periode dengan dosis yang sangat terbatas. Suplai akan dibatasi, ada kesepakatan bilateral yang telah dilakukan banyak perusahaan, banyak sekali dosis yang sudah dipesan oleh beberapa negara," kata Swaminathan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler