Turki Siap Tangani Kekhawatiran Washington atas Uji Coba Rudal Rusia dan Jet Tempur AS

13 November 2020, 21:30 WIB
Ilustrasi bendera Turki.* //Pixabay//Engin Akyurt

PR TASIKMALAYA - Menteri Pertahanan Turki telah menegaskan kesediaan
negaranya untuk menenangkan kekhawatiran teknis Washington mengenai kompatibilitas sistem rudal S-400 Rusia dan jet tempur F-35 AS.

Hulusi Akar memberikan komentarnya selama diskusi tentang anggaran kementeriannya untuk tahun 2021 di Parlemen Turki di Ankara.

Hulusi Akar mengungkapkan bahwa Turki akan menggunakan sistem S-400, sama seperti beberapa anggota NATO yang menggunakan rudal S-300.

Baca Juga: 2 Tersangka Penyebar Video Syur Mirip Gisel Ditahan Polisi, Hasil Pemeriksan Ungkap Motif Pelaku

Lebih lanjut ia juga menambahkan bahwa pembelian Turki atas sistem S-400
Rusia bukanlah sebuah pilihan, tetapi lebih merupakan keharusan untuk menjaga keamanan, keselamatan, stabilitas dan kedaulatan negara, menunjukkan bahwa Turki bukan hanya pembeli, tetapi juga merupakan produsen dari jet tempur F-35.

Menteri tersebut mengatakan kepada anggota parlemen bahwa aktivitas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara Turki sedang berlangsung sesuai rencana, meskipun terjadi pandemi.

Dia menekankan bahwa negaranya akan terus menghadapi upaya untuk membatasi aktivitas Turki di pantai Mediterania Timur dan Aegean.

"Kami tidak memiliki ambisi untuk mengambil alih hak siapa pun. Tetapi kami tidak akan mengizinkan pihak mana pun untuk merampas hak kami. Kami lebih suka menjadi martir, daripada menerima pemaksaan fait accompli (fetakompi) atas kami," tegas Akar. 

Baca Juga: Kabar Gembira! Bantuan Sosial Tunai untuk Keluarga Penerima Manfaat Diperpanjang hingga 2021

Dalam konteks ini, dia menunjukkan bahwa Turki telah membantu pemerintah yang sah di Libya dan mendirikan lima pusat pelatihan di sana untuk merehabilitasi dan meningkatkan kapasitas angkatan bersenjata.

Terkait kesepakatan perdamaian Azerbaijan-Armenia pasca perang enam pekan di Nagorno-Karabakh, Akar juga menegaskan bahwa Turki akan berpartisipasi dalam misi penjaga perdamaian bersama untuk memantau kemajuan dan implementasi kesepakatan tersebut.

Presiden Recep Tayyip Erdogan, katanya, telah membahas dengan mitranya dari Rusia mengenai ketentuan perjanjian dan bagaimana menerapkannya di lapangan.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan awal pekan ini bahwa Azerbaijan dan Armenia telah menyetujui gencatan senjata di wilayah Karabakh. Pasukan kedua negara akan tetap berada di wilayah kendali mereka saat ini.

Baca Juga: Kerja Sama Lintas Negara Dapat Perangi Peredaran Narkoba, DPR RI: Putus Mata Rantainya!

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menyatakan bahwa kesepakatan itu merupakan kemenangan bagi negaranya dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan terpaksa menerimanya oleh kenyataan militer di lapangan.

Aliyev menjelaskan bahwa perjanjian tersebut memberikan Azerbaijan untuk mendapatkan kembali kendali atas tiga provinsi yang diduduki oleh Armenia.

Ini juga akan memberi Turki akses darat ke negara-negara Turki di Asia Tengah. ***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler