Diklaim Bisa Bantu Lawan Kekuatan Barat, Pangkalan Militer Rusia di Suriah Punya Peranan Penting

5 Oktober 2020, 14:29 WIB
Bendera Suriah.* //Pixabay

PR TASIKMALAYA – Pangkalan udara dan laut Rusia di Suriah menjadi penyeimbang pengaruh kekuatan Barat.

Hal ini disampaikan oleh Presiden Bashar Al Assad, bahwa keberadaan pangkalan militer Rusia membantu negaranya untuk melawan pengaruh kekuatan Barat, di saat pertempuran untuk menghancurkan pemberontak mereda.

Dalam sebuah wawancara di saluran televisi Zvezda milik Kementerian Pertahanan Rusia, pada peringatan lima tahun keterlibatan Rusia dalam konflik Suriah, Assad mengatakan keberadaan dua pangkalan utama Rusia penting untuk melawan kekuatan militer barat di Suriah.

Baca Juga: Naik SUV Hitam, Donald Trump Sapa Pendukung saat Masih Positif Covid-19

“Keseimbangan militer dunia membutuhkan peran Rusia, ini membutuhkan pangkalan (militer) dan kita mendapat keuntungan dari ini,” kata Assad, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.

Assad menambahkan bahwa dia membutuhkan kehadiran yang menurut komandan militernya untuk melawan dominasi Washington di wilayah tersebut.

Di samping pangkalan Hmeimim, tempat Rusia melancarkan serangan udara untuk mendukung Suriah, Rusia juga mengontrol fasilitas angkatan laut di Tartus di Suriah, yang merupakan satu-satunya pangkalan laut di Mediterania yang digunakan sejak zaman Uni Soviet.

Baca Juga: 8 Tips Agar Selalu Bahagia saat Pandemi Covid-19, Salah Satunya Berjemur

Rusia melancarkan serangan udara pada 2015 dan mulai memperkuat kehadiran militer permanennya pada 2017, menyusul adanya kesepakatan di Damaskus.

Sebuah dokumen pemerintah Rusia yang diterbitkan pada Agustus 2020 lalu menunjukan bahwa pihak berwenang Suriah setuju untuk memberi tambahan tanah pada Rusia.

Selain itu juga, tambahan perairan pesisir untuk memperluas pangkalan udara militernya di Hmeimim.

Baca Juga: Garam Rakyat Bakal Dapat Sentuhan Teknologi dari Pemerintah

Assad mengatakan tentaranya sebelum ada intervensi militer Moscow telah menghadapi situasi yang berbahaya.

Di mana oposisi memiliki persenjataan yang secara langsung dipersenjatai dan didanai oleh Washington dan kekuatan Barat lainnya. 

Arab Saudi dan Qatar juga bagian dari oposisi yang telah membantu merebut kota-kota utama.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler