Israel Tandatangani Perjanjian Damai dengan UEA dan Bahrain, Trump: Kami Disini untuk Ubah Sejarah

16 September 2020, 13:57 WIB
Penandatanganan perjanjian damai antara Israel, Uni Emirat Arab, dan Bahrain yang disaksikan oleh Donald Trump// timesofisrael.com /

PR TASIKMALAYA – Selasa, 15 September 2020 Israel menandatangani perjanjian damai antara Uni Emirat Arab dan Bahrain.

Penandatanganan dilakukan di South Lawan dan disaksikan oleh ratusan orang. Perjanjian bilateral ini dinamakan dengan Abraham Accords.

Perjanjian tersebut berisi peresmian normalisasi hubungan negara Yahudi yang sudah mencair dengan kedua negara Arab sejalan dengan oposisi mereka terhadap Iran dan agresi di wilayah tersebut.

Baca Juga: Cek Rekeningmu Sekarang, Penyaluran BLT Subsidi Gaji Tahap III Kini akan Mulai Dicairkan

“Sore ini kami berada di sini untuk mengubah arah sejarah. Setelah beberapa decade perpecahan dan konflik, kami menandai awal Timur Tengah yang baru,” ujar Donald Trump yang disampaikan dari balkon yang menghadap ke South Lawn.

Perjanjian tersebut tidak membahas konflik antara Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Uni Emirat Arab, Bahrain, dan negara Arab lainnya secara jelas mendukung Palestina.

Namun, pemerintahan Amerika yang berada di bawah kendali Trump membujuk kedua negara tersebut untuk tidak membiarkan konflik, sehingga tidak adanya hubungan normal negara Arab tersebut dengan Israel.

Baca Juga: Memasak Menjadi Lebih Mudah! ini Cara Menghitung Takaran Santan Instan untuk Makanan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji akan disepakatinya perjanjian damai tersebut.

Perjanjian damai sebagai pencapaian sejarah momentum perdamaian dan mengakhiri konflik antara Arab-Israel selamanya.

Menteri Luar Negeri UEA Abdullah bin Zayed bin Sultan Al Nahyan mengucapkan terima kasih kepada Netanyahu, karena menghentikan pengambilan paksa wilayah Palestina.

“Kami ingin bersama-sama untuk mencapai masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” ujar Abdullah bin Zayed.

Baca Juga: Di Tengah PSBB Ketat, Penumpang KRL Dilarang Menggunakan Masker Jenis Buff dan Scuba

Kabar penghentian pengambilan paksa wilayah Palestina, mendorong Abu Dhabi untuk menyetujui normalisasi hubungan dengan Israel.

Meskipun Yerusalem bersikeras bahwa pihaknya hanya menangguhkan sementara untuk memperluas kedaulatan ke wilayah Tepi Barat.

Berbagai sumber lainnya mengatakan bahwa AS telah meyakinkan UEA bahwa mereka tidak akan mendukung perebutan wilayah Palestina, setidaknya sebelum tahun 2024.

Perjanjian tersebut hanyalah perjanjian damai ketiga dan keempat dalam 72 tahun sejarah negara Yahudi tersebut.

Baca Juga: Pra Rilis Novel Terbaru Berjudul Trouble Blood, #RIPJKRowling Jadi Sorotan Para Netizen

Tiga dokumen ditandatangani dalam upacara tersebut. Selain perjanjian bilateral individu, ketiganya menandatangani dokumen trilateral. Perjanjian tersebut dinamakan dengan perjanjian Abraham Accords.

Penandatanganan antara ketiga negara tersebut langsung disaksikan oleh Presiden Amerika Donald Trump. Teks perjanjian dipublikasikan sebelum tengah malam di Israel.

Bagi Timur Tengah, kesepakatan tersebut menandai pergeseran yang berbeda dalam status quo yang telah berusia puluhan tahun lamanya.

Baca Juga: Indonesia Impor vaksin Virus Corona dari Tiongkok, Erick Thohir: Kita Pastikan Vaksin Halal

Negara-negara Arab telah mencoba untuk mempertahankan persatuan melawan Israel atas perlakuannya terhadap warga negara Palestina yang tidak memiliki kewarganegaraan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Times of Israel

Tags

Terkini

Terpopuler