Media Pemerintah Gaza Umumkan Ada 40.000 Ton Bahan Peledak dari Israel Sejak 7 Oktober 2023

27 November 2023, 20:03 WIB
Ilustrasi - Data jumlah besaran bahan peledak yang dijatuhkan Israel selama serangan balasan yang diluncurkan pertama kali pada 7 Oktober 2023. /Reuters/Mohammed Salem/

PR TASIKMALAYA - Pada Minggu, 26 November 2023, sekretariat media pemerintah Gaza mengumumkan sebuah data yang menampilkan jumlah besaran bahan peledak yang dijatuhkan Israel selama serangan balasan yang diluncurkan pertama kali pada 7 Oktober 2023.

Menurut data tersebut, selama periode serangan balasan yang dikirim Israel ke Gaza telah menghasilkan 40.000 ton bahan peledak. Semuanya diledakan dalam jumlah yang masif dalam periode lebih dari satu bulan.

Dalam hal ini, Kepala sekretariat media pemerintah Gaza, Salama Maarouf menyatakan bahwa Israel yang telah membuat begitu banyak bahan peledak bahkan luput dari perhatian media.

“Pasukan pendudukan Israel telah menjatuhkan 40.000 ton bahan peledak di Jalur Gaza, dan kekejaman pendudukan telah terjadi jauh dari pengawasan kamera,” kata Maarouf menjelaskan sebagaimana dikutip dari Antara, Senin, 27 November 2023.

Baca Juga: Gencatan Senjata di Gaza Dimulai, Akankah Aktivitas Bersenjata Benar-benar Berhenti?

Lebih lanjut, menurutnya bom-bom yang digunakan oleh Israel itu sebelumnya belum pernah digunakan untuk menyerang tempat manapun. Tapi kini telah sukses merenggut banyak nyawa di hampir seluruh wilayah Gaza.

Serangan dengan bahan peledak yang begitu banyak tersebut menurut Maarouf adalah sebuah bukti dari niat dan tujuan Israel untuk melumat habis seluruh Gaza agar tak layak huni.

“Bom yang baru-baru ini digunakan pendudukan belum pernah digunakan sebelumnya, dan ratusan syahid terkubur di tempat mereka tewas. Kehancuran yang dilakukan oleh pendudukan mencerminkan niat mereka untuk membuat Gaza tidak dapat dihuni,” katanya.

Di tengah gencatan senjata ini, menurutnya menjadi momentum yang tepat untuk melihat bagaimana kerusakan fasilitas benar-benar terjadi begitu luar biasa. Bayangan terhadap pembantaian juga dapat dibayangkan dengan melihatnya di masa-masa jeda pertempuran.

Baca Juga: Hari Pertama Gencatan Senjata: Truk-truk Bantuan Bahan Bakar Mulai Masuk Gaza

“Hari-hari yang tenang telah memperlihatkan besarnya pembantaian besar-besaran, yang mengakibatkan kerusakan besar pada beragam infrastruktur dan kawasan tempat tinggal,” ucap Maarouf menjelaskan.

Selain itu, dia juga menyinggung masyarakat dan lembaga internasional yang seolah menutup mata dalam melihat peristiwa ini. Dari data yang dilaporkannya, ada sekira kurang lebih sepertiga penduduk Gaza masih belum mendapatkan pasokan untuk bertahan hidup.

“Sepertiga penduduk Jalur Gaza belum menerima pasokan penting, dan ketidakhadiran institusi internasional adalah bukti,” katanya menegaskan.

Terakhir dirinya menyatakan bahwa saat ini pemerintah tengah menginginkan adanya rumah sakit dengan lapangan yang luas. Sehingga dapat digunakan juga untuk berlindung.

Baca Juga: Jeda Kemanusiaan Dimulai Hari Ini, Para Sandera akan Dibebaskan dan Bantuan Disalurkan untuk Gaza

“Ada kebutuhan mendesak untuk mendirikan rumah sakit lapangan yang cukup besar,” ucap Maarouf menutup pernyataannya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Tags

Terkini

Terpopuler