BMKG Sebut Gempa Turki Berdampak ke Negara Lain

PR TASIKMALAYA – Semenjak gempa Turki yang terjadi pada beberapa waktu lalu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dr. Daryono mulai memberikan komentar soal gempa tersebut yang bisa mengancam negara lain.

Menurut Daryono, gempa yang terjadi di Turki dapat menyebabkan peningkatan aktivitas gempa tambahan di area yang sama. Tetapi, tidak akan memicu gempa di tempat lain di beberapa negara.

Daryono sempat meluruskan informasi soal gempa yang terjadi di Turki, serta akan mengancam beberapa negara termasuk di Indonesia.

Dia menegaskan jika teori soal hal tersebut tidak benar, gempa tersebut dipastikan terjadi di Turki dan tidak berimbas ke tempat lain.

Baca Juga: Fantastis! The Last Of Us Episode 4 Capai Jumlah Penonton Terbanyak Minggu Ini

"Jangan otak-atik gathuk dengan teori rambutan gempa yang tiada dasar," ungkap Daryono pada Selasa, 7 Februari 2023.

Dilansir dari PMJ News, dia memastikan tidak ada kaitan dengan gempa yang ada di Turki dan gempa yang terjadi di Banten baru-baru ini.

Gempa yang berada di Turki dan gempa yang terjadi di Banten sangat jauh berbeda dari segi penyebab awal.

Gempa di Turki selatan diketahui disebabkan oleh seluruh segmen pada zona Sesar Anatolia Timur pecah dan memicu rentetan gempa kuat yang lebih berbahaya.

Baca Juga: Tes IQ: Setiap Domba Ini Punya Arah yang Berpasangan, Ada 1 yang Agak Laen dan Hanya Bisa ditemukan Si Jeli

Pada sebelumnya, tiga warga negara Indonesia (WNI) mengalami luka berat saat peristiwa gempa di Turki terjadi pada pagi waktu setempat.

Gempa Turki tersebut dirasakan oleh warga Suriah dan dipastikan sudah menewaskan 230 orang di negara tersebut.

Sedangkan gempa di Turki mencapai 284 korban tewas. Sehingga dijumlahkan menjadi 514 orang.

Pernyataan resmi KBRI Ankara pada Senin, 6 Januari 2023 mengatakan tiga WNI tersebut tidak menjadi korban meninggal dunia.

Baca Juga: Usai Jadi Korban Penusukan, Penulis Kontroversional Salman Rushdie Bagikan Kabar Terbarunya

Tiga WNI yang menjadi korban gempa di Turki sedang dirawat oleh rumah sakit setempat untuk perawatan.

KBRI mencoba untuk mengupayakan proses evakuasi bagi WNI yang terkena dampak gempa di Turki.

WNI di Turki sebanyak 6.500 jiwa menurut KBRI, 500 orang tinggal di area gempa. Sebagian besar WNI di Turki adalah pelajar dan mahasiswa. Sisa nya adalah WNI yang menikah dengan warga setempat dan pekerja di organisasi internasional.***