Mengenal Sosok Biksu Beatboxer asal Jepang, Ubah Stereotip Soal Tradisi Musik Rohani

10 Juli 2020, 08:24 WIB
Seorang biksu Buddhis asal Jepang, Yogetsu Akasaka terkenal kala ia menciptakan suara beatbox untuk mengubah tradisi musik rohani.* //SCMP

PR TASIKMALAYA - Seorang biksu Buddhis asal Jepang, Yogetsu Akasaka terkenal kala ia menciptakan suara beatbox.

Hal itu dibagikannya secara daring lewat akun YouTube-nya dan Soundcloud untuk memberikan rasa nyaman pada pendengar.

Baca Juga: Musisi Reggae Jali Gimbal Ditangkap atas Penyalahgunaan Narkoba

Biksu berusia 37 tahun tersebut sebelumnya merupakan seorang pengamen di Amerika Serikat dan Australia, sebelum di tahbiskan pada tahun 2015 silam.

Dilansir dari SCMP, Akasaka kini tinggal di Tokyo, mengawali karir sebagai beatboxer sejak berusia 20-an, mesin loop pertamanya ia beli pada tahun 2009.

Baca Juga: Cari Cucu di Antara Siswa Bermasker, Kakek asal Thailand Nekat Bawa Papan Nama ke Sekolah

Menggabungkan beatboxing dengan lapisan vokal, sejak saat itu pula Akasaka mencoba menambahkan nyanyian Buddha ke dalamnya, menambah rileks pendengar.

“Setelah saya kembali dari pelatihan saya di kuil, saya berpikir bahwa saya ingin melakukan musik lagi, tetapi saya ingin melakukan sesuatu sebagai biksu Buddha dan juga seorang musisi.

Baca Juga: Manfaatkan Kegelapan, Ilmuwan Singapura Kembangkan Pembangkit Listrik Bertenaga Bayangan

“Saya pikir: mungkin saya bisa mencoba melantunkan musik saya. Saya agak takut karena ini adalah sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya - itu di luar tradisi.

"Tetapi saya baru mencobanya, dan itu terdengar sangat bagus bagi saya, jadi saya pikir mungkin saya harus melakukannya untuk orang lain.

Baca Juga: Mengaku Kehilangan Sosok Ayah, Anak John Kei: 28 Tahun Lebih Sering Lihat Papah di Dalam Sel

"Dan ketika saya bermain di depan orang lain, mereka menyukainya," papar Akasaka dikutip dari South China Morning Post.

Akasaka telah banyak tampil di depan banyak orang dengan membawa musik rohani mendalam ke lingkungan non-spiritual, seperti festival musik, konfersensi, dan acara perusahaan.

Baca Juga: Menko Polhukam Aktifkan Kembali Tim Pemburu Koruptor, Misi Tangkap Djoko Tjandra

Akasaka kini lebih banyak waktu untuk menjalani tugas spiritual untuk dilayani, sehingga ia beranggapan "Musik lebih dari sekadar hiburan, tapi itu bukan hal utama bagi saya.".

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: South China Morning Post

Tags

Terkini

Terpopuler