Infeksi Corona di AS Hampir Dekati Angka 3 Juta, Trump: 99% Kasus Covid-19 Di Sini Tak Berbahaya

7 Juli 2020, 06:32 WIB
Presiden AS Donald Trump. /

PR TASIKMALAYA - Presiden AS menggelar jambore "Salute to America" ​​di halaman selatan Gedung Putih dengan disertai flyover oleh jet militer, lompatan parasut dan lagu-lagu patriotik, dan para tamu tidak berusaha menjaga jarak fisik atau memakai masker pelindung.

Dalam kesempatan itu, Trump kemudian membuat klaim di mana ia berusaha mengecilkan atau meremehkan pandemi virus corona dan memperingatkan bahwa Tiongkok akan dimintai pertanggung jawaban.

Virus corona telah menginfeksi setidaknya 2,8 juta orang Amerika dan menewaskan hampir 130.000, terparah di dunia.

Baca Juga: Geram dengan Kelakuan Netizen Indonesia Soal Guyonan Upin & Ipin, Warga Malaysia: Kami Membencinya!

"Kami terhambat oleh virus yang datang dari Tiongkok," kata Trump dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs The Guardian. 

Pernyataan itu sontak mendapat teriakan dan tepuk tangan dari para hadirin.

“Kami telah membuat banyak kemajuan. Strategi kami berjalan dengan baik,' ujarnya lagi merujuk pada penanganan pandemi virus corona.

Jumlah infeksi sekarang secara teratur mencapai 50.000 per hari, lebih tinggi dari pada bulan April ketika AS berada dalam cengkeraman infeksi pertama kalinya.

Baca Juga: Dalam Rekonstruksi John Kei Sebut Apa Hukuman Bagi Penghianat, Anak Buah Kompak Jawab 'Mati'

"Saya pikir cukup jelas bahwa kita tidak menuju arah yang benar," ujar Dr Anthony Fauci, ahli penyakit menular top negara.

Trump lalu menyebutkan keluhan dan klaim tidak berdasar bahwa Amerika memiliki beban kasus yang tinggi karena melakukan lebih banyak tes.

“Sekarang kami telah menguji hampir 40 juta orang. Dengan demikian, kami menunjukkan kasus, 99% di antaranya benar-benar tidak berbahaya," ujar Trump.

Ia mengatakan negara lain tidak ada yang seperti AS di mana kasus melonjak sangat tinggi.

Baca Juga: Pasca TikTok Diboikot, Fitur Reels Instagram Ambil Peluang Pengguna di India

Trump lalu mengklaim bahwa sedikitnya kasus yang dialami oleh negara lain yakni karena tes pengujian di negara lain sangat rendah untuk masyarakatnya, tidak seperti di AS.

"Hasil yang tidak dapat ditunjukkan oleh negara lain karena tidak ada negara lain yang memiliki pengujian yang kami miliki, tidak dalam hal jumlah atau kualitas,” tambahnya.

Tidak jelas dari mana Donald Trump memiliki alasan sehingga bisa menyebutkan 99% kasus Covid-19 di AS itu tidak berbahaya.

Baca Juga: Benarkah Penjual Durian Patok Harga Sesuai Jenis Mobil yang Dikendarai Pembeli?

Lalu ia kembali memberikan kritiknya terhadap negara yang diketahui menjadi sumber virus corona pertama kali.

“Rahasia, penipuan, dan penutupan Tiongkok memungkinkannya menyebar ke seluruh dunia. Seratus delapan puluh sembilan negara dan Tiongkok harus bertanggung jawab penuh," tandasnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler