Hampir 239 Ilmuwan di Berbagai Negara Sebut Virus Corona Menular Lewat Udara, WHO Tetap Menyangkal

6 Juli 2020, 12:00 WIB
ILUSTRASI virus corona.* /pixabay

PR TASIKMALAYA - WHO mengatakan bahwa virus corona disebarkan oleh droplet dari pasien yang terinfeksi yang disebarkan melalui batuk dan bersin, kemudian dengan cepat jatuh ke lantai.

Namun dalam surat terbuka kepada WHO, 239 ilmuwan di 32 negara telah menguraikan bukti yang menunjukkan bahwa partikel yang lebih kecil juga dapat menginfeksi manusia.

Kasus infeksi meningkat yang membuat banyak orang percaya bahwa virus itu tetap hidup di udara dan menginfeksi orang terdekatnya.

Baca Juga: Geram dengan Kelakuan Netizen Indonesia Soal Guyonan Upin & Ipin, Warga Malaysia: Kami Membencinya!

Para peneliti telah meminta badan tersebut untuk merevisi rekomendasinya dan akan menerbitkan surat mereka dalam jurnal ilmiah minggu depan.

Jika virus corona dapat ditularkan melalui udara, sistem ventilasi di gedung-gedung publik akan membutuhkan filter baru yang kuat, dan masker mungkin perlu dipakai di dalam ruangan.

Bahkan dalam pembaruan terbaru mereka, WHO mengatakan penularan virus melalui udara hanya mungkin dilakukan setelah prosedur medis yang menghasilkan tetesan yang sangat kecil.

Benedetta Allegranzi, pimpinan teknis WHO tentang pengendalian infeksi, mengatakan bukti virus yang menyebar melalui udara tidak meyakinkan.

Baca Juga: Tiongkok Bunyikan Peringatan III terhadap Wabah Pes yang Muncul di Tengah Pandemi Virus Corona

"Terutama dalam beberapa bulan terakhir, kami telah menyatakan beberapa kali bahwa kami menganggap transmisi udara memungkinkan, tetapi tentu saja tidak didukung oleh bukti yang kuat atau bahkan jelas," ujar Allegranzi, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs The Sun.  

Ada perdebatan kuat tentang ini. Para ahli ini sekarang mengklaim bahwa virus corona menyebar melalui udara, dan dapat menginfeksi orang ketika dihirup.

Seorang konsultan WHO lama, yang tak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa organisasi akan mati jika membela pandangan mereka yang ia anggap sangat lambat dan kaku.

"Saya benar-benar frustrasi tentang masalah aliran udara dan ukuran partikel. Jika kami mulai meninjau kembali aliran udara, kami harus siap untuk mengubah banyak hal yang kami lakukan," ujar Mary-Louise McLaws, anggota komite dan ahli epidemiologi di Universitas New South Wales di Sydney.

Baca Juga: Bisa Musnahkan Kehidupan, Gunung Api yang Meledak 140 Juta Tahun Lalu Berada di Bawah Hong Kong

Dr Linsey Marr, seorang ahli dalam penularan virus melalui udara di Virginia Tech, juga mengatakan bahwa sampel WHO dalam percobaan berasal dari kamar rumah sakit, di mana aliran udara biasanya sangat baik.

Hal ini yang kemudian tidak akan memberikan gambaran yang baik tentang bagaimana virus corona dapat menyebar di area yang berventilasi buruk.

 

Ini bukan pertama kalinya WHO berselisih dengan kelompok ilmuwan lain selama pandemi global ini.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler