Berencana Kirimkan Tim ke Tiongkok, WHO Merasa Khawatir Virus Corona Benar-benar Tak akan Berakhir

30 Juni 2020, 16:50 WIB
DIREKTUR Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.* /AFP Photo/Fabrice COFFRINI

PR TASIKMALAYA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Senin, 29 Juni 2020 memperingatkan bahwa hal yang terburuk dari pandemi virus corona global, belumlah datang.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dalam sebuah pengarahan bahwa dunia harus bersiap untuk penyebaran virus mematikan yang terus berlanjut.

Terlebih kasus Covid-19 telah mencapai angka lebih dari 10 juta orang di seluruh dunia dan membunuh lebih dari 500.000 selama enam bulan terakhir.

Baca Juga: Manusia Tak Hanya Hidup Sendiri, Para Ilmuwan Klaim Ada 36 Ras Alien yang Ikut Mendampingi

"Enam bulan lalu, tidak ada dari kita yang bisa membayangkan bagaimana dunia kita, dan hidup kita akan masuk ke dalam kekacauan akibat virus baru ini," katanya, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs New York Post. 

"Kita semua ingin ini berakhir," tambahnya. 

Ia mengaku bahwa ia dan banyak orang ingin melanjutkan hidup dengan normal seperti sedia kala.

"Tetapi kenyataan yang sulit adalah bahwa ini bahkan tidak akan berakhir," ujar Tedros.

Baca Juga: Covid-19 Belum Usai, Para Ahli Konfirmasi Virus Baru di Tiongkok yang Bisa Picu Pandemi Berikutnya

Pasalnya kebanyakan orang saat ini tetap rentan terinfeksi dan virus masih memiliki banyak ruang untuk bergerak.

Ghebreyesus juga mengatakan badan kesehatan global akan mengirim tim ke Wuhan, Tiongkok, tempat wabah itu berasal, dalam upaya untuk mengidentifikasi penyebab pandemi.

"Kita bisa melawan virus dengan lebih baik ketika kita tahu segalanya tentang virus, termasuk bagaimana virus itu dimulai," katanya.

Baca Juga: Menjadi Salah Satu Pembunuh dalam Kematian George Floyd, Kueng Akui Dirinya Tak Bersalah

Mereka akan mengirim tim minggu depan ke Tiongkok untuk mempersiapkan semua itu.

Menurut Johns Hopkins University, AS menyumbang sekitar seperempat dari COVID-19 kasus dan kematian global.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler