Pembunuh George Floyd Belanja Tanpa Rasa Bersalah di Supermarket, Warga: Hidupmu Tak akan Tenang

23 Juni 2020, 12:00 WIB
Mantan polisi AS yang turut menahan George Floyd J. Alexnader Keung.* /Twitter

PR TASIKMALAYA - Salah satu dari empat mantan polisi Minneapolis yang didakwa atas pembunuhan George Floyd ditegur oleh seorang pembelanja di sebuah supermarket baru-baru ini.

J. Alexander Keung, yang dibebaskan setelah bayar uang jaminan terlihat di Cub Foods di pinggiran Plymouth, Minneapolis.

Saat itu seorang pembelanja merekam sebuah kejadian dimana pengunjung lain menegur Keung.

Baca Juga: Mencoba Menyelamatkan Temannya, 7 Bocah SD Melompat Massal ke Sungai hingga Akhirnya Tewas Bersama

Video itu diposting oleh seorang pengguna yang mengidentifikasi bahwa pembelanja yang ada di video adalah saudara perempuannya.

"Jadi Kamu keluar dari penjara, dan kamu nyaman berbelanja di Cub Foods, seolah-olah kamu tidak melakukan apa-apa," kata wanita itu dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs New York Post. 

Dalam video, Keung terlihat bingung namun masih tenang menanggapi teguran tersebut.

"Saya tidak akan menyebutnya sebagai hal yang nyaman. Saya hanya ingin membeli barang kebutuhan,” jawab Keung, seraya memegang satu paket kue di tangannya.

Baca Juga: Terobosan Baru Pengujian Covid-19, Tes Air Liur 'Tanpa Usap' Mulai Diuji Coba di Inggris

Wanita itu terus memberi Keung sedikit teguran ketika dia dan seorang pria tak dikenal lainnya berjalan menuju tempat checkout.

“Aku pikir kamu melakukan hal yang tidak benar. Saya tidak berpikir Anda harus keluar dengan jaminan,” katanya.

"Aku bisa mengerti itu. Maaf kau merasa seperti itu," jawab Keung.

Wanita yang gigih itu terus memberi Keung sebuah teguran.

Baca Juga: Amankah Kolam Renang dari Virus Corona Covid-19? Ahli CDC Berikan Jawabannya

"Kamu tidak punya hak untuk berada di sini. Kamu membunuh seseorang dengan darah dingin," ujar wanita tersebut.

Ketika dia bertanya apakah Keung ingin meminta maaf atau merasa menyesal, mantan polisi itu mengatakan dia hanya ingin menyelesaikan belanja dan menyelesaikan kegiatannya.

"Kami tidak ingin kamu mendapatkan barang-barangmu. Kami ingin kau dipenjara," katanya.

Dia melanjutkan dengan bersumpah bahwa kehidupan Keung di luar akan dibuat sengsara ke mana pun dia mencoba pergi.

Baca Juga: Jutaan Umat Kerap Lakukan Haji Tiap Tahun, Arab Saudi: Ibadah Tahun ini Serba 'Terbatas'

Wanita itu juga menambahkan bahwa Keung beruntung alamat rumahnya tidak banyak diketahui pleh publik.

"Kau tidak akan bisa hidup nyaman di Minnesota, atau di mana pun dan kamu akan kembali ke penjara," katanya.

Bekerja hanya pada shift ketiganya sebagai seorang polisi, Keung membantu menahan Floyd, seorang pria berkulit hitam.

Baca Juga: Arab Saudi Putuskan Tetap Gelar Ibadah Haji Tahun Ini, Jemaah dari Luar Negeri Dilarang Masuk

Dalam kejadian itu, Derek Chauvin, yang berkulit putih, berlutut dengan fatal di leher Floyd selama penangkapan 25 Mei 2020 karena ia dituduh menyerahkan uang kertas palsu.

Keung, Chauvin dan dua polisi lainnya telah dipecat dan didakwa dalam kematian Floyd, yang telah memicu kerusuhan internasional dan menyerukan reformasi kepolisian.***

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler