Jutaan Umat Kerap Lakukan Haji Tiap Tahun, Arab Saudi: Ibadah Tahun ini Serba 'Terbatas'

23 Juni 2020, 09:45 WIB
Petugas Keamanan Arab Saudi sedang Berjaga di Sekitar Kabah Masjidil Harom Makkah, 5/5/2020 /.*/Antaranews

PR TASIKMALAYA - Pandemi Covid-19 mempengaruhi segala aspek kehidupan saat ini.

Akibat pandemi Covid-19 ini, kesehatan hingga ekonomi mejadi hal yang harus diselesaikan dengan penuh perjuangan.

Salah satu yang terdampak yakni pelaksanaan Haji dan Umrah tahun 2020.

Baca Juga: Tuduh sebagai Corong Beijing, AS Tunjuk Empat Media Tiongkok sebagai Kedutaan Asing

Hingga saat ini, negara-negara di seluruh dunia telah membatasi pertemuan publik, dan Arab Saudi mengatakan pada hari Senin 22 Juni 2020 bahwa haji tahun ini juga berlaku pembatasan.

Pejabat mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa ziarah, yang akan dimulai pada akhir Juli 2020, akan 'sangat terbatas' dalam ukuran dan terbatas hanya untuk penduduk Saudi.

Dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs NPR, Kementerian Haji dan Umrah mengutip kurangnya vaksin yang tersedia dan risiko pertemuan yang ramai.

"Keputusan ini diambil untuk memastikan haji dilakukan dengan cara yang aman dari perspektif kesehatan masyarakat sambil mengamati semua tindakan pencegahan dan protokol jarak sosial yang diperlukan untuk melindungi manusia dari risiko yang terkait dengan pandemi ini dan sesuai dengan ajaran Islam (hal ini dilakukan) untuk melestarikan kehidupan manusia," kata pernyataan itu.

Baca Juga: Arab Saudi Putuskan Tetap Gelar Ibadah Haji Tahun Ini, Jemaah dari Luar Negeri Dilarang Masuk

Jutaan Muslim biasanya melakukan ziarah ke Makkah setiap tahun, dengan hampir 2,5 juta orang beribadah pada tahun 2019.

Haji adalah salah satu persyaratan agama Islam yang paling penting serta sumber pendapatan utama bagi Arab Saudi.

Arab Saudi dan negara-negara lain telah mengambil langkah untuk membatasi jumlah jamaah haji yang bepergian ke Makkah tahun ini.

Pada bulan Maret 2020, Menteri Haji Mohammed Banten meminta umat Islam untuk menunda penyelesaian rencana haji sampai situasi menjadi jelas.

Baca Juga: Penelitian Terbaru Covid-19 Ungkap Tingkat Antibodi pada Pasien yang Pulih Menurun dengan Cepat

Negara itu juga menangguhkan semua kunjungan ke Makkah dan Madinah untuk ziarah umrah, yang dapat dilakukan sepanjang tahun.

Indonesia dan Malaysia, yang mengirim total gabungan sekitar seperempat juta Muslim ke haji setiap tahun, keduanya mengumumkan awal Juni bahwa mereka akan membatalkan ziarah tahun ini karena masalah kesehatan bagi para pelancong.

"Pemerintah Penjaga Dua Masjid Suci merasa terhormat untuk melayani jutaan jemaah haji dan Umrah setiap tahun dan itu menegaskan bahwa keputusan ini berasal dari prioritas utama yang sesuai dengan menjaga keselamatan para peziarah di tanahnya sampai mereka berangkat ke negara asal mereka," menurut pernyataan itu.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Klaim di Negara Malaysia Daun Mimba Dapat Menyembuhkan Covid-19

Arab Saudi memiliki jam malam 24 jam di Makkah, meskipun jam malam berakhir pada bulan Maret 2020 di sebagian besar kota.

Peraturan dan pembatasan tertentu tetap diberlakukan di seluruh negeri karena virus terus menyebar.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: National Public Radio America (NPR)

Tags

Terkini

Terpopuler