Poster Xi Jinping Dibakar dalam Pertempuran, Tiongkok Bebaskan 10 Tentara India di Perbatasan

19 Juni 2020, 14:45 WIB
Ilustrasi perang India dan Tiongkok.* /Business Standard/

PR TASIKMALAYA - Tiongkok telah membebaskan 10 tentara India yang ditangkap dalam bentrokan di daerah Lembah Galwan di Ladakh, perbatasan di Himalaya yang menewaskan sedikitnya 20 tentara India.

Pembebasan ini dilakukan setelah adanya pembicaraan antara kedua pihak dalam upaya untuk meredakan ketegangan setelah pertempuran pada hari Senin, 15 Juni 2020.

Dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs New Strait Times, sejumlah pasukan dari kedua belah pihak bertempur dengan tongkat bertabur paku dan saling melempar batu.

Baca Juga: John Bolton Sebut Donald Trump Telah Meminta Bantuan Xi Jinping Agar Menang di Pemilu AS 2020

Kesepuluh tentara India yang ditangkap Tiongkok kemudian dibebaskan Kamis malam, 18 Juni 2020.

Pemerintah India tidak memberikan komentar tetapi tentara mengeluarkan pernyataan mengenai hal ini.

"Ini diklarifikasi bahwa tidak ada pasukan India yang hilang dalam aksi," ujarnya.

Kesepakatan pembebasan dicapai pada pembicaraan tingkat umum utama antara tentara India dan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok.

Baca Juga: Gandeng Empat Kementerian, Kawasan Situ Bagendit Garut Bakal Disulap Jadi Wisata Kelas Dunia

India dan Tiongkok saling menyalahkan atas pertempuran paling serius dalam lebih dari 50 tahun di sepanjang perbatasan Himalaya ini.

Di tengah-tengah seruan untuk memboikot barang-barang Tiongkok, terjadilah bentrokan dan bendera serta poster Presiden Tiongkok Xi Jinping dibakar di setidaknya dua kota.

Militer India mengatakan 18 tentara masih dirawat karena cedera serius.

Tiongkok telah mengakui bahwa pihaknya juga ada korban tetapi belum memberikan angka pastinya.

Baca Juga: Demi Terima Asuransi, Pria India Sewa Empat Pembunuh Bayaran untuk Habisi Nyawanya Sendiri

Kedua belah pihak telah mengadakan serangkaian pembicaraan politik dan militer dalam upaya untuk menurunkan ketegangan tetapi saling memperingatkan dalam pernyataan publik.

"India seharusnya tidak meremehkan keinginan perusahaan Tiongkok untuk melindungi kedaulatan teritorialnya," kata Tiongkok setelah pembicaraan antara menteri luar negerinya Wang Yi dan mitranya dari India Subrahmanyam Jaishankar.

Pada gilirannya, Jaishankar mengatakan bahwa Tiongkok telah melancarkan serangan pra-meditasi yang akan berdampak serius pada hubungan antara dua negara tersebut.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: New Strait Times

Tags

Terkini

Terpopuler