Sebut Terobosan Besar, Pakar Inggris Temukan Bukti Dexamethason Kurangi Risiko Kematian Covid-19

17 Juni 2020, 16:05 WIB
ILUSTRASI obat-obatan medis.* /Pixabay / Steve PB/

PR TASIKMALAYA - Pakar Inggris mengatakan Dexamethason pengobatan steroid dosis rendah menjadi terobosan besar dalam perang melawan virus corona.

Obat ini adalah bagian dari percobaan terbesar di dunia yang menguji apakah obat ini juga bekerja untuk virus corona.

Pakar menyebut bahwa obat ini mengurangi risiko kematian sepertiga pasien yang menggunakan ventilator.

Baca Juga: Picu Terkikisnya Perdamaian Bumi, Peningkatan Senjata Nuklir 6 Negara Besar Lebih Bahayakan Dunia

Bagi mereka yang tidak menggunakan ventilator, obat ini bisa mengurangi kematian seperlimanya.

Dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs BBC, Jika obat itu digunakan untuk mengobati pasien di Inggris sejak awal pandemi, hingga 5.000 nyawa bisa diselamatkan.

Para peneliti juga menilai bahwa obat bisa sangat bermanfaat di negara-negara miskin dengan jumlah pasien Covid-19 yang tinggi.

Pemerintah Inggris memiliki 200.000 jenis obat dalam persediaannya dan mengatakan NHS akan membuat deksametason tersedia untuk pasien Covid-19.

Baca Juga: TNI-Polri dan Pemkot Tasikmalaya Bagikan Nasi Bungkus dan Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Cisapi

Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan, ada kasus nyata untuk merayakan pencapaian ilmiah Inggris yang luar biasa tersebut.

"Kami telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa kami memiliki cukup persediaan, bahkan jika terjadi gelombang kedua (Covid-19, red.)," tambahnya.

Sekitar 19 dari 20 pasien yang terjangkit Virus corona, sembuh tanpa dirawat di rumah sakit.

Dari mereka yang dirawat, sebagian besar juga sembuh tetapi beberapa mungkin membutuhkan oksigen atau ventilasi mekanis.

Baca Juga: Sekolah Diizinkan Buka Kembali, Nadiem Makarim: Meski Masuk, Tidak Boleh Ada Interaksi Antarkelas

Obat ini sudah digunakan untuk mengurangi peradangan di berbagai kondisi lain, termasuk radang sendi, asma dan beberapa kondisi kulit.

Dan tampaknya membantu menghentikan beberapa kerusakan yang dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menjadi overdrive ketika mencoba untuk melawan virus corona.

Kepala Petugas Medis untuk Inggris Prof Chris Whitty mengatakan itu akan menyelamatkan nyawa di seluruh dunia.

Dalam uji coba, yang dipimpin oleh tim dari Universitas Oxford, sekitar 2.000 pasien rumah sakit diberikan dexamethason dan dibandingkan dengan lebih dari 4.000 yang tidak diberikan obat itu.

Baca Juga: Wawalkot Tasikmalaya: Pelaku Usaha Harus Bentuk Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Secara Mandiri

Untuk pasien yang menggunakan ventilator, ia mengurangi risiko kematian dari 40% menjadi 28%.

Untuk pasien yang membutuhkan oksigen, mengurangi risiko kematian dari 25% menjadi 20%.

"Ini adalah satu-satunya obat sejauh ini yang telah terbukti mengurangi angka kematian dan itu mengurangi secara signifikan. Ini adalah terobosan besar," ujar Kepala penyelidik Prof Peter Horby.

Peneliti utama, Prof Martin Landray mengatakan temuan ini bisa membuat pasien terselamatkan nyawanya.

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Seorang Pelanggar Aturan PSBB Tunjukkan Rasa Jijik Saat Jalani Sanksi Sosial

"Ada manfaat yang jelas. Pengobatannya hingga 10 hari deksametason dan biayanya sekitar £ 5 (Rp 80.000) per pasien. Jadi pada dasarnya harganya £ 35 (560.000) untuk menyelamatkan hidup," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa obat tersebut tersedia secara global.

Bila sesuai, pasien rumah sakit sekarang harus diberikan tanpa penundaan, kata Prof Landray.

Baca Juga: Petugas Gabungan Kota Tasikmalaya Bubarkan Anak Punk Berkerumun

Tetapi orang-orang tidak boleh keluar dan membelinya untuk dibawa pulang.

Dexamethasone tampaknya tidak membantu orang dengan gejala virus corona yang lebih ringan yang tidak membutuhkan bantuan pernapasan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: BBC

Tags

Terkini

Terpopuler