Studi Baru Sebut Kondisi Pasien Virus Corona Membaik Usai Mengonsumsi Obat Gangguan Pencernaan

- 6 Juni 2020, 16:45 WIB
Ilustrasi obat.*
Ilustrasi obat.* //Pixabay

PR TASIKMALAYA - Obat yang tersedia secara luas dan murah yang digunakan untuk meringankan gejala gangguan pencernaan terbukti dapat mengobati infeksi COVID-19.

Dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Neuro Science, obat ini bisa menyembuhkan mereka yang penyakitnya tidak parah dan hanya mengalami gejala kecil.

Efeknya terasa dalam 24 hingga 48 jam setelah menggunakan famotidine, dan uji klinis yang ketat sekarang diperlukan untuk melihat apakah obat itu bisa menjadi pengobatan yang efektif untuk COVID-19 atau tidak.

Baca Juga: Ikuti Langkah Donald Trump, Presiden Brasil Bolsonaro Ancam untuk Hengkang dari Bagian WHO

Famotidine (Pepcid AC) termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai antagonis reseptor histamin-2, yang mengurangi jumlah asam lambung yang diproduksi.

Famotidine dapat dikonsumsi dalam dosis 20-160 mg, hingga empat kali sehari, untuk pengobatan refluks asam dan mulas.

Para peneliti melaporkan 10 orang (6 pria dan 4 wanita) yang terpapar infeksi COVID-19, semuanya memakai famotidine selama sakitnya.

Tingkat keparahan dari lima gejala utama seperti batuk, sesak napas, kelelahan, sakit kepala dan kehilangan rasa/bau serta ketidaknyamanan umum, diukur menggunakan versi skala 4 poin yang biasanya diterapkan untuk menilai tingkat keparahan gejala kanker.

Baca Juga: 100 Orang Warga Terpaksa Harus Melakukan Karantina Mikro, Usai Satu Orang Terpapar Virus Corona

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x