Potret Haru, Seorang Pria Kulit Hitam Selamatkan Warga Kulit Putih di Tengah Huru-Hara Demonstran

16 Juni 2020, 11:10 WIB
FOTO FILE: Seorang pengunjuk rasa membawa kontra-pengunjuk rasa yang terluka ke tempat aman, di dekat stasiun Waterloo selama protes Black Lives Matter menyusul kematian George Floyd di tahanan polisi Minneapolis, di London, Inggris, 13 Juni 2020.* // REUTERS / Dylan Martinez

PR TASIKMALAYA - Aksi anti-rasis usai kematian seorang pria kulit hitam, George Floyd di tangan polisi Minneapolis berujung bentrokan besar.

Tak hanya Amerika, namun berbagai dunia juga ikut melakukan demo besar-besaran anti-rasisme tersebut.

Salah satunya di London, demonstrasi anti-rasis yang damai berubah menjadi bentrokan kekerasan dengan para pengunjuk rasa di daerah itu.

Baca Juga: Ruben Pertahankan Merek 'Bensu', Pihak Benny Ancam akan Bawa ke Jalur Hukum Jika Logo Masih Mirip

Dalam bentrokan tersebut, Fotografer Reuters, Dylan Martinez, mendengar kata-kata "“Bukan itu yang kami lakukan!” disertai adegan-adegan kacau di London pada hari Sabtu, 13 Juni 2020, dikutip dari situs Reuters. 

Sesaat kemudian, dia melihat pria yang mengucapkannya yang ternyata merupakan seorang pengunjuk rasa berkulit hitam yang muncul dari huru-hara membawa seorang pria kulit putih yang terluka di atas bahunya.

Gambar yang diambilnya menjadi viral di media sosial dan ditampilkan dalam buletin berita, mengabadikan momen drama tinggi yang bertabrakan dengan narasi yang lebih luas.

"Saya melihat pertempuran dan seseorang jatuh ke tanah," kenang Martinez pada momen yang terjadi di dekat Jembatan Waterloo, di pusat kota London, ketika dia meliput protes anti-rasisme yang berkobar di kota itu.

Baca Juga: Protokol Kesehatan Diterapkan Sekolah di Tasikmalaya Saat Kelulusan Siswa

Kedua pria itu kemudian muncul melalui kerumunan massa yang mengamuk.

"Kerumunan terpecah tepat di depan saya. Saya berada di tempat yang tepat dan waktu yang tepat, sehingga sangat beruntung mendapat sudut pandang itu. Dia datang ke arahku berjalan dengan cepat," ujarnya.

Martinez mengatakan pria yang dibawa itu mengalami luka-luka di wajahnya, dan wartawan Reuters di tempat kejadian mengatakan dia telah dipukuli dalam pertempuran kecil dengan pengunjuk rasa anti-rasisme.

Beberapa orang di kerumunan berteriak bahwa korban penyerangan adalah anggota sayap kanan.

Baca Juga: Satu Legislator Reaktif Rapid Test, Aktivitas di Gedung DPRD Tasikmalaya Tetap Berjalan

Reuters tidak dapat mengidentifikasi korban atau kecenderungan politiknya. Polisi mengatakan mereka mengetahui insiden itu dan foto tersebut, tetapi tidak memberikan komentar lebih lanjut ketika diminta perincian identitas pria dan apa yang terjadi.

Media Inggris mengidentifikasi pria kulit hitam itu sebagai Patrick Hutchinson, seorang pelatih pribadi.

Namun dia tak dapat dihubungi secara langsung untuk dimintai keterangan terkait kejadian tersebut.

Sementara itu, rekan dari Hutchinson ikut menanggapi hal tersebut dan menyebut bahwa yang ada di foto memang Hutchinson.

Baca Juga: Khawatir Jadi Klaster Covid-19, DPRD Kota Tasikmalaya Sidak Lapas

"Itu sangat sibuk, hampir seperti penyerbuan. Orang-orang masuk ke sana, mereka semacam menaruh sedikit penjagaan di sekelilingnya untuk menghentikannya menerima kerusakan fisik lagi. Hidupnya terancam," ujarnya.

Hutchinson mencoba untuk mengengkatnya dan membahu warga kulit putih tersebut. Lalu ia pun mulai berbaris bersama polisi, dan semua orang melindunginya dengan pria kulit putih tersebut.

Dalam beberapa kasus di berbagai negara, para pengunjuk rasa telah memicu demonstrasi dan ditentang oleh pihak yang tidak setuju dengan semua tujuan dan metode mereka, dan ini termasuk orang-orang dari kelompok sayap kanan.

Martinez mengatakan bahwa suasana unjuk rasa itu dengan cepat berubah menjadi buruk ketika mereka bertemu dengan sekelompok pemrotes dan bentrokan pun pecah.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler