Khawatir Jadi Klaster Covid-19, DPRD Kota Tasikmalaya Sidak Lapas

- 16 Juni 2020, 07:55 WIB
Komisi I DPRD Kota Tasikmalay berbincang dengan pihak Lapas Kelas II B Tasikmalaya saat melakukan kunjungan, Senin 15 Juni 2020
Komisi I DPRD Kota Tasikmalay berbincang dengan pihak Lapas Kelas II B Tasikmalaya saat melakukan kunjungan, Senin 15 Juni 2020 /Asep MS

PR TASIKMALAYA - Kabar adanya dua penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Tasikmalaya yang reaktif covid-19, Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya langsung mendatangi Lapas Kelas II Tasikmalaya, Senin 15 Juni 2020.

Dewan khawatir, dengan adanya kabar tersebut, menjadikan Lapas sebagai klaster baru penyebaran Covid-19 di Kota Tasikmalaya.

Apalagi berdasarkan hasil pemantauan, dewan masih banyak menemukan para warga binaan ditempatkan dalam satu kamar dengan jumlah tidak sesuai peruntukannya.

Baca Juga: Guru Bertanya tentang Pekerjaan Rumah, Siswa di Malaysia dengan Santai Keluar dari Grup WhatsApp

"Kamar yang harusnya dihuni oleh 10 ini diisi sampai 20 orang. Kondisi tersebut sangat berbahaya apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini," ujar Ketua Komisi I DPRD Kota Tasikmalaya Dayat Hidayat saat melakukan kunjungan ke Lapas Tasikmalaya, Senin 15 Juni 2020.

Dikatakan Dayat, atas kondisi seperti itu pihaknya menilai, Lembaga pemasyarakatan Tasikmakaya tidak lagi layak digunakan oleh para napi dengan kondisi berjubel.

Untuk sekarang kata dia satu kamar yang seharusnya berisi 10 orang diisi 20 orang, kapasitas 9 orang telah diisi 18 orang. Termasuk untuk warga binaan perempuan yang harusnya diisi 5 orang diisi oleh 10 orang.

Baca Juga: Berada di Pihak Joe Biden, Mantan PM Malaysia Mahathir Sebut Donald Trump sebagai 'Bencana'

"Melihat itu dengan kondisi kamar melebihi kaoasitas suit untuk dilakukan physikal distancing dilingkungan lapas," katanya.

Namun demikian ujar Dayat, pihaknya sangat percaya terhadap pihak Lapas untuk menerapkan protokol kesehatan sehingha kekhawatiran lapas menjadi klaster Covid-19 tidak terjadi.

Termasuk ujar Dayat, terkait ditemukannya dua orang warga binaan yang reaktif covid -19 berdasarkan rapid tes telah ditangani dan tinggal menunggu hasil swab. "Keduanya sekarang sudah diisolasi sambil menunggu hasil swab," ujarnya.

Baca Juga: Mengkaji Perbedaan Etnis Minoritas, PM Inggris Luncurkan Komisi Lintas Pemerintahan tentang Rasisme

Sementara itu Kalapas Tasikmalaya Sulardi mengatakan, walaupun kondisi lapas melebihi kapasitas, selama pandemi covid -19 protokol kesehatan tetap diberlakukan didalam lapas.

"Kita siapkan handsanitizer, tempat cuci tangan warga binaan lengkap dengan sabun, termasuk setiap warga binaan wajib pake masker yang kita bagikan hasil buatan warga binaan juga," ujarnya.

Termasuk ujar Sulardi,  sesuai keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) pihaknya telah melakikan asimilasi dan integrasi di rumah terhadap 107 warga binaan. 

"Sebelum ada asimilasi hampir 500 warga binaan, sehingga dikamar sangat rapat. Sedangkan kapasitas warga binaan haya untuk 88 orang sedangkan hari ini dihuni oleh 303 orang jadi kelebihan sekitar 300 persen" kata dia.*** 

Editor: Gugum Rachmat Gumilar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x