Sebut Virus Corona Kekuatan Tuhan, Orang Amerika Religius: Pandemi Adalah Pesan agar Manusia Berubah

18 Mei 2020, 03:05 WIB
Ilustrasi bendera Amerika Serikat /.*(foto Pikiran Rakyat Bekasi)

PIKIRAN RAKYAT - Hampir dua pertiga orang Amerika yang percaya pada Tuhan mengatakan bahwa virus corona adalah pesan dari Tuhan.

Mereka mengatakan bahwa Tuhan sedang memberitahu orang-orang untuk mengubah cara hidup mereka.

Orang-orang yang disurvei oleh The Associated Press dan University of Chicago Divinity School percaya dengan kuat bahwa virus itu adalah pesan Tuhan yang tengah memperingatkan manusia.

Baca Juga: HUT ke-30 di Tengah Pandemi, HDCI Tasikmalaya Tebar Bantuan untuk Warga Terdampak PSBB

Mereka yang percaya ini sebagian besar terdiri dari 43 persen Protestan Injil, sementara 28 persen Katolik dan Protestan non-Injil juga menerima kepercayaan tersebut.

Sejumlah orang yang tidak beragama juga percaya bahwa virus sebenarnya adalah pesan dari kekuatan yang lebih tinggi.

"Itu bisa menjadi pertanda, seperti 'hei, selesaikan tindakanmu', Saya tidak tahu," ujar Lance Dejesus (52) dari Pennsylvania.

Ia mengatakan bahwa sebelumnya baik-baik saja, namun cobaan ini tiba-tiba datang begitu saja.

Baca Juga: Jenazah Henky Solaiman Akan Dikremasi dan Dilarung ke Laut

Sebagian dari mereka percaya Tuhan ingin menyampaikan pesan agar manusia berubah, terlepas dari pendidikan, pendapatan, atau pun jenis kelamin mereka.

Sebagian umat beribadat di Amerika Serikat menghentikan layanan pribadi untuk melindungi kesehatan masyarakat ketika virus mulai menyebar.

Warga yang religius pun beralih ke pertemuan daring dan drive-in untuk tetap melaksanakan keyakinan mereka.

Mereka dengan afiliasi keagamaan secara teratur melakukan doa pribadi selama pandemi, dan melaksanakannya setidaknya setiap minggu.

Baca Juga: Peneliti Temukan Korelasi antara Vitamin D dengan Angka Kematian Pasien Akibat Covid-19

Secara keseluruhan, 82% orang Amerika mengatakan bahwa mereka percaya pada Tuhan, dan 26% orang Amerika mengatakan rasa iman atau spiritualitas mereka telah tumbuh lebih kuat sebagai hasil dari wabah. Hanya 1% yang mengatakan itu melemah.

Kathryn Lofton, seorang profesor studi agama di Universitas Yale, menafsirkan tingginya jumlah orang Amerika yang menganggap virus sebagai pesan dari Tuhan tentang perubahan.

Bahkan banyak orang Amerika yang menyebut takut jika mereka kita tidak berubah, kesengsaraan tersebut akan berlanjut.

"Ketika orang ditanya tentang Tuhan, mereka sering menafsirkannya segera sebagai kekuatan. Dan mereka menjawab pertanyaan dengan mengatakan, 'Di sinilah kekuatan untuk mengubah hal yang saya alami.'" kata Lofton.

Baca Juga: Makna Awan Berbentuk Bunga pada Spongebob Squarepants Terungkap, Teori itu Jadi Viral di Medsos

Lima puluh persen orang Amerika percaya juga bahwa Tuhan akan melindungi mereka dari Virus corona.

Menurut survei, protestan Injili memiliki kepercayaan yang lebih kuat dibandingkan mereka yang berlatar agama lainnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Guardian New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler