Peneliti Temukan Korelasi antara Vitamin D dengan Angka Kematian Pasien Akibat Covid-19

- 17 Mei 2020, 04:15 WIB
SEORANG karyawan menyemprotkan disinfektan ke tempat duduk di Rumah Sakit Westmead di Sydney, Australia, Selasa 12 Mei 2020, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19).*
SEORANG karyawan menyemprotkan disinfektan ke tempat duduk di Rumah Sakit Westmead di Sydney, Australia, Selasa 12 Mei 2020, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19).* /REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Baru-baru ini, para peneliti berhasil menemukan korelasi yang kuat antara vitamin D dan penurunan angka kematian pada kasus virus corona atau Covid-19.

Dalam penelitian yang dipimpin Northwestern University ini menganalisa data dari sejumlah rumah sakit di China, Prancis, Jerman, Italia, Iran, Korea Selatan, Spanyol, Swiss, Britania Raya dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Gotong Royong Pemuda Salopa Swadaya Perbaiki Jalan Rusak Menuju Perbatasan Pangandaran

Berdasarkan riset tersebut pasien dari negara dengan jumlah angka kematian tertinggi seperti Italia, Spanyol, dan Britania Raya, memiliki level vitamin D yang lebih rendah dibandingkan negara lain.

Para peneliti juga menemukan kaitan antara level vitamin D dan cytokine storm (hyperinflammatory condition), atau kondisi yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang overaktif.

“Cytokine storm sangat merusak paru-paru dan memicu terjadinya gangguan pernapasan akut hingga kematian pada pasien,” ujar seorang postdoctoral research associate Northwestern’s McCormick School of Engineering, Ali Daneshkhah seperti diansir Fox News.

Baca Juga: Dokter RSUP Sanglah Denpasar Persembahkan Puisi Bertajuk 'Pemakaman Sunyi Seorang Dokter'

Ali menambahkan bahwa bukan hanya akibat paru –paru rusak saja kematian pasien Covid-19

“Kondisi seperti inilah yang nampaknya membunuh sebagian besar pasien Covid-19, bukan disebabkan oleh paru-paru yang rusak akibat virus itu sendiri. Melainkan komplikasi yang salah sasaran dari sistem kekebalan tubuh,” imbuhnya.

Kendati demikian, para peneliti juga memperingatkan akan bahaya dari konsumsi suplemen vitamin D yang berlebihan.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Fox News


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x