Club Jadi Klaster Baru, 1.900 Orang Tengah Dilacak Agar Tak Ciptakan Gelombang 2 Covid-19 di Korsel

11 Mei 2020, 03:30 WIB
JUMLAH total kasus yang terkait dengan klub malam di Itaewon di Seoul meningkat menjadi 40.* //REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Ibu Kota Korea Selatan, Seoul pada Sabtu 9 Mei 2020 memerintahkan klub dan bar untuk ditutup.

Hal itu dilakukan di tengah kekhawatiran kemungkinan gelombang kedua infeksi virus corona setelah kasus Covid-19 yang melonjak naik kembali.

Kenaikan kasus itu ada hubungannya dengan lingkungan multikultural Itaewon yang cukup populer di Korea Selatan.

Baca Juga: Kabar Baik dari Ilmuwan untuk Dunia, Kekuatan Virus Corona Sudah Melemah Drastis

Infeksi Covid-19 ditemukan di wilayah tersebut dan menjadikan club yang ada di sana sebagai kluster penyebaran virus corona.

Walikota Seoul Park Won-soon mengatakan kepada sebuah konferensi pers bahwa perintah administratif segera dikeluarkan untuk melarang semua tempat hiburan, seperti Club, bar dan salon kamar, dari menampung kerumunan orang.

"Kecerobohan dapat menyebabkan ledakan infeksi. Kami jelas menyadari ini melalui infeksi kelompok yang terlihat dalam kasus klub Itaewon," tambahnya.

Perintah itu datang setelah sebuah gugus menelusuri seorang pria berusia 29 tahun yang mengunjungi klub dan bar di Itaewon di Seoul akhir pekan lalu.

Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19, HIK Kota Tasikamalaya Alami Inflasi Sebesar 0,13 Persen pada Bulan April

Pria itu tinggal di kota Yongin, Provinsi Gyeonggi, Tenggara Seoul. Ia melakukan perjalanan ke Seoul dengan tiga teman pada Kamis dua minggu lalu, 30 April 2020.

Dia pergi club-hopping dengan salah satu dari mereka di ibukota pada malam berikutnya. Mereka mengunjungi total lima klub dan bar di Itaewon.

Dia dinyatakan positif mengidap virus corona, Rabu 6 Mei 2020. Teman yang pergi clubbing bersamanya, warga 31 tahun dari kota Anyang, juga dinyatakan positif.

Walikota Park mengatakan total 27 warga Seoul pada kluster Itaewon dipastikan positif virus corona pada Sabtu tengah hari, 9 Mei 2020.

Baca Juga: Mulai Disalurkan Besok, Begini Mekanisme Penyerahan Bansos saat Pelaksanaan PSBB di Kota Tasikmalaya

Jumlah kasus yang dikonfirmasi terkait dengan klaster Itaewon ini sebanyak 40 di seluruh negeri Korea Selatan.

Lebih dari 1.900 orang diperkirakan telah mengunjungi klub dan bar, yang telah dikunjungi oleh pasien Yongin, tetapi sekitar 1.300 orang tidak dapat dihubungi.

Dalam hitungan terakhir, Korea Selatan melaporkan 18 kasus baru selama 24 jam terakhir, dengan 17 di antaranya memiliki kaitan dengan pria berusia 29 tahun itu.

Para pejabat mendesak orang-orang yang mengunjungi club dan bar Itaewon, termasuk King Club, Trunk Club dan Club Queen, antara 29 April dan 6 Mei untuk melakukan tes penyaringan dan menahan diri untuk tidak pergi ke luar untuk mencegah penyebaran virus corona lebih lanjut.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Facebook Bisa Ganti Background Gunakan Foto Sendiri? Faktanya Berbeda

“Tempat-tempat ini memiliki semua kondisi berbahaya yang paling kami khawatirkan,” ujar direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) Jeong Eun-kyeong.

Semua fasilitas hiburan saat ini harus mematuhi aturan di antaranya, pelanggan wajib pakai masker wajah, menjaga jarak setidaknya 1 meter antara orang-orang dan haryus mengisi daftar nama.

Juru bicara Kementerian Kesehatan, Son Young-rae mengatakan pada sebuah briefing online pada hari Kamis bahwa gelombang kedua tidak terhindarkan, mengingat besarnya pandemi di seluruh dunia.

"Wabah kedua akan tak terhindarkan di beberapa titik tetapi tidak akan seperti gelombang pertama yang begitu besar ledakannya. Mengingat kebijakan jarak sosial kami keluarkan, wabah akan tercakup dalam kelompok yang jauh lebih kecil. Kecepatan infeksi juga akan lebih lambat," ujar Son.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Straits time

Tags

Terkini

Terpopuler