Wanita Hong Kong Berebut Sumbangkan ASI untuk Bayi yang Ibunya Positif Virus Corona

27 April 2020, 18:35 WIB
POTRET seroang ibu tengah memompa ASI dan menaruhnya kedalam plastik untuk disumbangkan /*AFP / Anthony WALLACE

PIKIRAN RAKYAT - Catherine Kosasih, ibu dari bayi berusia 4 dan 21 bulan asal Hong Kong harus diisolasi rumah sakit setempat, karena didiagnosis terinfeksi virus corona pada awal April.

Keluarga besar Catherine juga tengah menjalani isolasi mandiri atau karantina dirumah, meskipun suami dan anak-anaknya telah dinyatakan negatif, namun mereka tetap mematuhi aturan pemerintah itu.

Selama menjalani isolasi Catherine kerap kali nampak sedih, pasalnya kedua anaknya yang masih kecil-kecil masih membutuhkan ASI-nya, terlebih keduanya alergi dengan susu formula yang banyak beredar dipasaran.

Baca Juga: Terima Nasi Bungkus Berlogo Anjing, Warga Tanjung Priok Lapor Polisi Merasa Dilecehkan

"Aku tiba-tiba meninggalkan rumah dan aku tidak tahu berapa lama aku berada di rumah sakit. Aku punya banyak kekhawatiran tetapi salah satu yang terbesar adalah untuk bayi itu, yang disusui,"

"Terutama setelah dia memiliki reaksi yang buruk terhadap formula yang suamiku hampir memanggil ambulans," ujar Catherina.

Terkait ASI yang sengaja ia kumpulkan untuk dikirimkan pada suaminya itu, tiba-tiba dokter melarang, ia mengatakan bahwa vaksin yang dikonsumsinnya untuk mencegah virus corona dapat membahayakan kandungan ASI.

Baca Juga: Kabar Gembira, Tujuh Pasien Positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya Dinyatakan Sembuh

Dilansir PikranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs AFP, Chatherine kemudian menghubungi pendiri Gemma MacFarlane dari Hong Kong Breastfeeding, sebuah kelompok pendukung media sosial.

Tak berselang lama, setelah mendengar cerita menyedihkan dari Cahterina, kemudain MacFarlane memposting panggilan SOS untuk donasi online.

Dalam beberapa jam, sejumlah ibu berkumpul untuk menawarkan apa yang mereka bisa, sehingga dalam sehari lebih dari 15 liter ASI untuk memberi makan bayi selama sekitar dua minggu telah berhasi dikumpulkan.

Baca Juga: Sukseskan Perpanjangan PSBB Bodebek, 5 Kepala Daerah Kembali Minta KRL Berhenti Sementara

"Saya menangis, saya masih tidak percaya begitu banyak ibu memompa susu untuk bayi saya," ujar Catherina, pasien corona dengan gejala demam, kelelahan, sakit otot, dan ada bintik-bintik putih di paru-parunya.

Ia menghabiskan dua minggu di rumah sakit melawan virus yang telah menewaskan lebih dari 200.000 orang di seluruh dunia, sejak pertama kali diidentifikasi di Tiongkok pada Desember 2019 lalu.

Sementara itu, virus corona sejauh ini tidak ditemukan dalam ASI, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ibu yang memiliki Covid-19 dan ingin menyusui harus didukung untuk melakukannya dengan aman.

Baca Juga: Tak Gunakan Masker, Ratusan Pengendara Dipaksa Putar Balik di Perbatasan Kota Tasikmalaya

Namun, Hong Kong memiliki beberapa aturan isolasi ketat untuk pasien virus. Sehingga Catherina kesulitan ketika akan menyusui dua buah hatinnya dari jauh.***

 

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler