Nenek Berusia 74 Tahun Hidup Kembali Usai Dinyatakan Meninggal akibat Corona

26 April 2020, 19:06 WIB
ILUSTRASI isolasi pasien corona.* /REUTERS/


PIKIRAN RAKYAT - Ekuador, negara bagian Amerika Selatan melaporkan angka virus corona melonjak hingga 22 ribu jiwa, setelah ditemukan banyak mayat bergelimpangan di jalanan kota pada awal April 2020 ini.

Hal ini diduga karena fasilitas kesehatan ekuador penuh dan sesak, sehingga sejumlah pasien tidak dapat ditangani dalam pengawasan rumah sakit.

Usai berita mayat bergelimpangan dijalan itu membuat publik bersedih, kini fenomena aneh namun menggembirakan lagi-lagi datang dari Ekuador. Seorang perempuan yang telah dinyatakan meninggal karena Covid-19, tiba-tiba bangun di rumah sakit.

Baca Juga: Kabar Kim Jong Un Meninggal, Satelit Tangkap Kereta Api Miliknya Parkir di Kawasan Elite

Meskipun tampak aneh, namun kejadian ini sangat melegakan bagi pihak keluarga, setelah tadinya memutuskan segera pulang untuk segera mengkremasi salah satu anggota keluarganya itu.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs AFP, Alba Maruri, perempuan asal Ekuador yang baru diketahui berumur 74 tahun, dilarikan ke rumah sakit di Guayaquil, Ekuador pada Marel 2020 lalu.

Maruri, dikabarkan mengalami sesak nafas dan demam yang diduga akibat terinfeksi virus corona, namun entah dari siapa, kerabatnya tak secara jelas menerangkan hal tersebut.

Baca Juga: Ibu Kota Baru Indonesia Disebut Terancam Potensi Tsunami, Begini Tanggapan dari Pakar ITB

Kerabatnya mengatakan, ia mengalami kehilangan kesadaran selama tiga pekan saat dirawat dan kemudian pihak dokter mengatakan Maruri meninggal dunia pada 27 Maret 2020 lalu.

Tak berselang lama, hampir satu pekan, pihak keluarga yang kemdian di hubungi pihak rumah sakit, datang untuk mengambil jenazah. Namun karena takut tertular, mereka tak berani mendekat.

Saat itu, jenazah yang diduga Maruri hanya nampak pada bagian punggung, bukan wajahnya.

Baca Juga: Saat Trump Sebut Kritisnya Kim Jong Un Palsu, TV Hong Kong Berani Siarkan Berita Kematian

Keponakan Maruri, Jaime Morla mengaku mengira bahwa itu jenazah bibinya dan langsung memberi tahu pihak rumak sakit, Morla tak melihat keseluruhan tubuh Maruri diduga karena takut.

"Saya berada sekitar 1,5 meter. Dia memilki rambut dan warna kulit yang sama seperti bibi saya," terang Morla kepada AFP.

Karena keceroboha itu, jenazah diduga Maruli akhirnya dibawa dari rumah duka dan dikremasi.

Baca Juga: Analis Saham Ungkap Ada Hal yang Lebih Sulit Pulih Dibandingkan Virus Corona yang Merebak

Hingga pada, Kamis, 23 April 2020, Maruri kemudian sadar. Dan saat terbangun, ia memberitahu dokter terkait identitasnya dan meminta pihak rumah sakit menelpon keluarganya, Aura.

"Para dokter pergi ke rumah bibi saya untuk membenarkan dan memberi tahu mereka tentang kesalahan itu. Mereka masih belum tahu abu siapa yang mereka miliki di rumah," ujar keponakan lainnya, Juan Carlos Ramirez.

Setelah kejadin ini, keluarga Maruri berencana menuntut rumah sakit untuk mengganti biaya kremasi yang mereka bayarkan dan untuk kesalahan itu.

Baca Juga: Kandidat Baru Vaksin Covid-19, Ivermectin Disebut Ilmuwan Dapat Bunuh Corona Dalam 2 Hari

Lebih lanjut, saudara Maruri mengatakan kepada media di Ekuador bahwa pejabat rumah sakit mengunjunginya Jumat, 24 April 2020 lalu, dan memberitahunya bahwa saudarinya baik-baik saja dan akan segera dipulangkan.

"Ini keajaiban. Selama hampir sebulan kami mengira dia sudah mati. Bayangkan. Dan aku punya abu orang lain," pungkas Aura.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler