PIKIRAN RAKYAT - Somalia memiliki salah satu sistem perawatan kesehatan terlemah di dunia dan kasus virus corona meningkat dengan cepat.
Menurut pejabat kesehatan Somalia, 16 pasien telah meninggal karena virus corona, sementara jumlah kasus adalah 328.
Oleh karena itu, negara tersebut menerapkan jam malam dan penjagaan ketat dari polisi.
Baca Juga: Pasien Meninggal Dunia Positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya Bertambah Menjadi Tiga Orang
Namun, para pengunjuk rasa turun ke jalan dan merusak markas polisi di bundaran kota.
Hal itu dikarenakan adanya seorang perwira polisi di ibu kota Somalia yang melakukan penembakan terhadap setidaknya satu warga sipil ketiga sedang bertugas menegakkan pembatasan Covid-19.
Kemarahan warga pun memuncak atas diugaan pelanggaran oleh pasukan keamanan, termasuk adanya pemukulan saat menegakkan pembatasan terkait pandemi virus tersebut.
Penembakkan yang dilakukan oleh perwira itu juga memicu protes di Mogadishu pada hari Sabtu, 26 April 2020.
Baca Juga: Selain dalam Vaksin Covid-19, AS dan Tiongkok Kini Berlomba Mengetahui Kondisi Kim Jong Un