Ancam Tembak Massal Warga AS Tak Gunakan Masker, Kakek Berusia 62 Tahun Ditangkap Polisi

19 April 2020, 09:00 WIB
Ilustrasi pistol. /PIXABAY/OpenClipart-Vectors

PIKIRAN RAKYAT - Amerika Serikat sebagai negara dengan angka kematian terbanyak akibat Covid-19 di dunia, tengah memberlakukan ragam kebijakan guna memutus rantai penyebaran.

Usai pemerintah mengumumkan bahwa Amerika Serikat mengalami masa-masa kritis selama Maret hingga April 2020 ini, Robert Kovner mempublikasikan dalam akun Facebooknya, sebuah kalimat ancaman menyebut dirinya kesal karena tidak banyak pelanggan supermarket yang memakai masker guna mencegah penularan.

"Apakah harus menembak beberapa dari Anda yang egois di tempat parkir supaya pesannya sampai?" tulis kakek berumur 62 tahun itu dalam postingannya yang dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs AFP.

Baca Juga: Kebakaran di Tamansari Jakarta, Puluhan Rumah Ludes Terbakar

Hal ini membuat kepolisian di Florida, Amerika Serikat mencari pria itu dan menangkapnya atas dugaan kasus ancaman penembakan terhadap penduduk AS yang tidak mengenakan masker untuk corona.

Kovner menuliskan penjelasan terkait ancaman yang ia lontarkan tersebut karena takut banyak orang AS terinfeksi Covid-19, namun polisi tetap menangkapnya.

Kepolisian di Sebring, sekitar 135 kilometer sebelah selatan Orlando mengatakan, hal ini terjadi karena diliputi kegilaan akibat Covid-19, namun tak ada alasan untuk membuat ancaman seperti demikian.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya Minggu, 19 April 2020: Sukaraja dan Tawang Hujan Ringan

"Ini bukan lelucon. Ini bukan hanya hari yang buruk. Ini kejahatan. Kami akan selalu menganggapnya serius, dan Anda akan masuk penjara," tegas kepolisian.

Atas postingannya di akun Facebook pribadi Kosver, dirinya didakwa dengan ancaman atas dugaan rencana penembakan massal. Namun saat ini Kovner dibebaskan dengan jaminan uang senilai 30 ribu US dolar atau setara dengan 463.337.940 rupiah dan harus merelakan senjata apinnya ikut disita.

Sebelumnya, pemerintah Federal, otoritas Florida telah menyarankan penggunaan masker di tempat-tempat umum guna mencegah penyebaran Covid-19 yang begitu masif disana. Namun warga masih tetap membandel.

Baca Juga: Tak Hanya Andalkan Goyang TikTok, Kemenkumham Klaim Warga Binaan Juga Produksi Ratusan APD

Sejauh ini, Florida telah melaporkan sebanyak 24 ribu lebih kasus terinfeksi corona, bahkan 680 orang diantaranya telah meregang nyawa.

Sementara itu, Amerika Serikat masih tetap menduduki peringkat pertama jumlah kasus terinfeksi dan kematian akibat Covid-19, hingga Minggu, 19 April 2020, AS mencatat sebanyak 32 ribu kematian, dari jumlah terinfeksi lebih dari 700 ribu orang.

Namun, AS mengungkapkan bahwa kini telah melewati masa-masa kritis tersebut, dan tengah gencar melakukan penyelidikan mendalam terkait virus yang menyebabkan terganggunya saluran pernapasan.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler