PIKIRAN RAKYAT - Wabah virus corona hingga Kamis, 9 April 2020 masih mengancam kesehatan di 209 negara di dunia.
Dilaporkan Worldometers, laman statistik independen, mencatat kasus positif virus corona telah mencapai 1,5 juta kasus, dengan total 88.543 kematian dan 330.890 kasus yang berhasil dipulihkan.
Negara dengan virus corona terbanyak masih ditempati Amerika Serikat dengan total 435.160 kasus.
Baca Juga: Dokter Terkejut, AS Kembali Laporkan Lonjakan Tinggi Jumlah Kematian akibat Covid-19
Posisi kedua ditempati Spanyol dengan total 148.220 kasus, lalu disusul Italia dengan 139.422 kasus.
Jerman menempati urutan keempat terbanyak dengan total 113.296 kasus, disusul Prancis yang melaporkan 112.950 kasus.
Tiongkok, yang disebut sebagai negara sumber virus corona bermula, kini berada di urutan keenam dengan total 81.865 kasus.
Baca Juga: Di Tengah Covid-19, AS dan Tiongkok Malah Saling Tuding ingin Kuasai Laut Cina Selatan
Kemudian dibawahnya, terdapat Iran 64.586 kasus, Inggris 60.733 dan Turki 38.226 kasus.
Dari jumlah kasus terinfeksi tersebut, Benua Eropa saat ini masih menjadi episentrum dari pandemi Covid-19.
2 negara dengan jumlah kematian terbanyak dilaporkan Amerika Serikat dengan total 14.797 kematian dan Spanyol dengan total 14.792 kematian, yang hanya memiliki selisih 5 kematian.
Baca Juga: Paling Tinggi Kasus Covid-19 di Priangan Timur, Budi Budiman Imbau Warga Gunakan Masker
Diberitakan sebelumnya oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menilai WHO terlalu condong ke Tiongkok dan tidak memerhatikan kondisi AS selama pandemi virus corona.
Ia pun mengancam akan melakukan pemotongan dana AS untuk WHO guna penanganan virus corona.
Mendengar pernyataan tersebut, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memberikan pembelaan keras soal penanganan intitusinya.
Baca Juga: Diduga Terlalu Pro Tiongkok, Trump Ancam Potong Dana Covid-19 dari AS untuk WHO
Tedros, menentang pernyataan Trump bahwa WHO berfokus pada Tiongkok dan mengatakan, "Kami dekat dengan setiap bangsa."
Tedros juga mengatakan, dirinya mengharapkan dana AS untuk melanjutkan dukungan bipartisan tradisional.
Menurut situs WHO, kontribusi AS untuk WHO pada 2019 melebihi 400 juta dolar AS dan menempatkan Amerika Serikat sebagai pendonor utama, menyumbang hampir 15 persen dari anggaran Organisasi Kesehatan Dunia itu.***