Idap Penyakit Langka, Lengan dan Kaki Remaja Ini Harus Dibalut Perban Setiap Hari

27 November 2021, 11:34 WIB
ILUSTRASI - Seorang remaja mengidap penyakit langka atau kelainan kulit sehingga lengan dan kakinya harus dibalut perban setiap hari.* /Pixabay/Engin_Akyurt

PR TASIKMALAYA - Kisah memilukan menimpa seorang anak remaja berusia 9 tahun yang harus rela lengan dan kakinya dibalut dengan perban setiap harinya.

Pasalnya, remaja itu diketahui mengidap penyakit yang langka hingga memaksa dirinya setiap hari selalu mendapatkan perawatan luka.

Remaja yang berusia 9 tahun bernama Gabrielius itu mengidap Resesif Distrofi Epidermolysis Bullosa (RDEB) atau sering disebut dengan ‘Anak Kupu-kupu’.

Kulit yang halus dan mudah mengelupas layaknya sayap kupu-kupu inilah yang mengakibatkan kelainan langka ini identik dengan sebutan ‘Anak Kupu-kupu’.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Aa Umbara dan Andri Wibawa Divonis Bebas?

Seperti diketahui, Gabrielius mengidap kelainan genetik ini sejak ia dilahirkan dari rahim seorang ibu bernama Jolita Cekaviciene.

Layaknya seorang ibu pada umumnya yang menyambut hangat kelahiran sang buah hati dengan kegembiraan karena berharap kelahiran anaknya itu terlahir dengan sempurna.

Namun, hal itu berbanding terbalik dengan Jolita dan Linas Misurenkovas, karena Ia harus rela melihat putranya itu mengalami kelainan genetik.

Saat awal Gabrielius dilahirkan, sang dokter langsung membawa putra Jolita ke ruang perawatan khusus karena mendapati terdapat beberapa kulit yang terkelupas pada kaki sebelah kanannya.

Baca Juga: Simak Berbagai Manfaat Kesehatan Mengonsumsi Apel Merah, Salah Satunya Menyehatkan Mata

Atas hal itu, dokter pun langsung merujuk Gabrielius ke salah satu rumah sakit ternama di Inggris yakni Rumah Sakit Great Ormond Street (GOSH).

Alhasil, 2 minggu kemudian hasil tes menunjukkan bahwa awal Gabrielius didiagnosis dengan kelainan genetik langka yakni RDEB.

Kini, Gabrielius sudah menginjak usia 9 tahun dimana kedua orang tuanya harus rela menyakiti sang anak agar tetap bertahan hidup hingga kini.

Sang ayah yakni Linas Misurenkovas pun harus mengganti perban 3 kali setiap harinya untuk merawat luka anaknya itu yang harus mengeluarkan lusinan luka lecet yang menyakitkan di kulit Gabrielius.

Baca Juga: Geli Lagunya Dijadikan Backsound Konten Mantan ke Kondangan, Rizal Armada: Kalau Enggak Kuat, Ngapain?

Selain itu, untuk mengarahkan dirinya dari rasa sakit, Gabrielius selalu menonton TV atau bermain Play Station.

Perban ini diperuntukkan Gabrielius untuk melindungi kulit lengan dan kakinya sepanjang hari agar tidak mengeluarkan luka.

Melihat keadaan ini, Jolita mengungkapkan bahwa dirinya awal-awal merasa kesulitan untuk menjaga anaknya itu secara terus menerus.

“Dua tahun pertama sangat sulit karena harus mengawasinya terus-menerus, bahkan menggosok matanya dapat menyebabkan lepuh yang menyakitkan,’ ujar Jolita yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman My London.

Baca Juga: 4 Bek Tengah Chelsea Akan Habis Kontrak, The Bules Incar Bintang Juventus dan Sevilla

“Ketika masih kecil, Dia bahkan tidak bisa memberi tahu kami betapa sakitnya Dia atau di mana Dia terluka,” sambung sang Ibu.

Selain itu, Jolita juga menyatakan bahwa ini adalah pilihan sulit karena ini dengan menyakitinya itu adalah salah satu cara baginya untuk merawat Gabrielius.

"Sulit, satu-satunya cara kita bisa membantunya adalah dengan menyakitinya." Tutup Jolita.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: My London

Tags

Terkini

Terpopuler