Australia Siap ‘Membelot’ Jika Pangeran Charles Naik Takhta Nanti, Disebut Kurang Dicintai Ketimbang Ratu

8 November 2021, 13:15 WIB
Tiru Barbados, Australia dilaporkan siap ‘membelot’ jika Pangeran Charles sudah naik takhta menggantikan Ratu Elizabeth II nanti. /Instagram.com/@clarencehouse

PR TASIKMALAYA – Kabar kurang mengenakka lagi-lagi datang dari salah satu negara persemakmuran Inggris yaitu Australia.

Baru-baru ini, ada pembicaraan beredar di antara rakyat Australia bahwa mereka siap ‘membelot’ jika seandainya Pangeran Charles diangkat menjadi Raja Inggris berikutnya.

Sebab Pangeran Charles tidak dicintai sebesar masyarakat Australia mencintai ibunya, Ratu Elizabeth II.

Baca Juga: Ayah Vanessa Angel Beri Ultimatum untuk Pihak yang Eksploitasi Gala: Memanfaatkan Anak...

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Express, sejumlah senator Australia sengaja diundang ke acara Sky News untuk berdebat seputar masa depan keluarga Kerajaan Inggris.

Serta relevansi keluarga kerajaan terhadap masa depan Australia.

Kebanyakan senator yang diundang dengan semangatnya ‘membantai’ keluarga Kerajaan Inggris yang akhir-akhir ini dianggap terlalu ikut campur dalam urusan politik.

Baca Juga: Google Doodle Hari Ini: Kenang Roehana Koeddoes, yang Jadi Salah Satu Wartawati Pertama di Indonesia

Tidak sejalan lagi dengan peran mereka yang sebenarnya hanya simbol kehormatan negara saja.

Akan tetapi ada satu senator yang maju untuk membela keluarga Kerajaan Inggris.

Adalah Senator New South Wales Hollie Hughes yang melakukannya.

Baca Juga: Nagita Slavina Sampai Syok! Paula Verhoeven Mendadak Bongkar Harga Kado Rafathar untuk Kenzo: Nggak Apa-apa ya

Menurut Senator Hollie Hughes, Australia yang ingin menjadi negara republik begitu Ratu mangkat dan digantikan oleh putra sulungnya, Pangeran Charles, bukanlah ide yang baik.

Sebab Australia yang menjadi negara republik bukanlah kepentingan seluruh masyarakat.

Melainkan hanya kepentingan sejumlah orang yang tidak puas dengan keluarga Kerajaan Inggris yang sudah berdiri kokoh selama ratusan tahun lamanya.

Baca Juga: Disindir Netizen Buat Konten Tentang Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah, Maharani Kemala Beri Klarifikasi: Maaf

Bukan sekedar membela Pangeran Charles, Senator Hollie Hughes juga menyuarakan dukungannya untuk Pangeran William dan Kate Middleton.

Sang senator berharap agar pasangan bangsawan Cambridge tersebut bisa kembali mendompleng popularitas Kerajaan Inggris.

Demi membungkam sejumlah senator yang menginginkan Australia untuk segera ‘membelot’ seperti yang dilakukan Barbados baru-baru ini.

Baca Juga: Afghanistan Mulai Lakukan Vaksinasi Polio Setelah 3 Tahun, Pejabat Taliban: Tanpa Keraguan...

Sementara itu, pembawa acara Sky News, Chris Smith mengatakan bahwa Pangeran Charles yang mewarisi takhta dari Ratu Elizabeth II merupakan suatu bentuk ujian akan loyalitas Australia sebagai salah satu negara persemakmuran Inggris.

Penulis sekaligus komentator politik Prue Macsween tidak menyukai ide seputar Australia yang tetap harus tunduk kepada Inggris setelah Pangeran Charles jadi Raja nanti.

Sebab di matanya, Pangeran Charles terlihat menjijikan.

Baca Juga: Sebut Aura Kecantikan Aurel Hermansyah Layaknya Permata, Denny Darko: Kayak Dikeluarkan…

Serta dikhawatirkan akan membangkitkan keluarga Kerajaan Inggris untuk lebih berperan aktif dalam dunia politik.

Sebaliknya, Senator Hollie Hughes beranggapan bahwa meski Pangeran Charles tidak mendapatkan dukungan rakyat seutuhnya seperti yang diterima oleh Ratu Elizabeth II, tetapi Australia tidak bisa langsung berubah menjadi negara republik.

“Orang-orang akan berganti panutan ketika mereka sudah nyaman dengan pekerjaan, keluarga, serta kehidupan mereka,” jelas Senator Hollie Hughes.

Baca Juga: Firasat Denny Darko Soal Aurel Hermansyah Usai Kelahiran sang Anak: Sepertinya akan Langsung...

Karena saat ini dunia masih dilanda pandemi Covid-19, orang-orang mungkin akan kesulitan menerima perubahan.

Perlu waktu.

“Saya tidak merasa bakal ada sejumlah orang yang ingin perubahan dalam persoalan konstitusional dan hal itu juga tidak akan jadi kepentingan utama dari semua orang,” lanjut Senator Hollie Hughes.

Baca Juga: Wow, OST 'Jirisan' Milik Jin BTS Capai Posisi Puncak di Lebih 80 Wilayah untuk Tangga Lagu iTunes Top Songs

Lebih jauh, sang senator juga menyukai apa yang terjadi di dalam pemerintahan Australia saat ini.

Yaitu meski berstatus negara persemakmuran tetapi Ratu tidak mendikte politik Australia dari hari ke harinya.

Kemudian pendapat Senator Hollie Hughes ini lagi-lagi mendapatkan bantahan dari pembawa acara Sky News, Chris Smith.

Baca Juga: Sempat Ragukan Aurel Hermansyah Akan Direstui Ibunda Atta Halilintar, Denny Darko: Semoga…

Si pembawa acara mengatakan bahwa sejumlah warga Australia tidak mempercayai Pangearn Charles.

Sebab sang Pangeran Wales dinilai memiliki ‘komoditas’ yang berbeda dari Ratu Elizabeth II.

“Tidak jadi masalah… Saya rasa akan ada perubahan sentimen publik saat Charles jadi Raja nanti,” jawab Senator Hollie Hughes.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Apakah Anda Memiliki Karakter Kepribadian Tipe A atau Tipe B? Temukan Jawabannya di Sini

Kemudian sang senator balik membahas soal peristiwa referendum pada tahun 1999 silam ketika masyarakat Australia melakukan pemungutan suara untuk menentukan nasib negaranya.

Apakah ingin jadi negara republik atau tetap berstatus negara persemakmuran Inggris.

Sebanyak 54 persen warga Australia memilih ingin tetap jadi negara persemakmuran Inggris.

Baca Juga: 7 Jenis Pertemanan Toxic yang Harus Kamu Jauhi, Cek Lingkaran Pertemanan Kamu!

Jika seandainya Australia betul ‘membelot’ seperti Barbados, maka mereka harus memilih presiden untuk melengserkan Ratu Elizabeth II atau Pangeran Charles saat sudah jadi Raja nanti dari jabatan kepala negara.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler