Para Pengunjuk Rasa Sebut Pembicaraan Krisis Iklim di COP26 Glasgow Gagal dan Tak Buahkan Hasil

7 November 2021, 19:45 WIB
Ilustrasi - Dilaporkan ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan dan menuntut agar pemimpin dunia mengatasi krisis iklim. /Pixabay/Gerd Altmann

PR TASIKMALAYA - Puluhan ribu pengunjuk rasa sebut pembicaraan iklim di Glasgow, Skotlandia gagal dan tak buahkan hasil.

Pengunjuk rasa di sekitar acara COP26 menyebut kegagalan pembicaraan krisis iklim yang diadakan PBB belum banyak tindakan yang dihasilkan untuk mengatasi krisis iklim.

Beberapa acara direncanakan agar dilakukan di seluruh dunia untuk menuntut pengurangan penggunaan bahan bakar fosil dan bantuan segera bagi masyarakat yang sudah terkena dampak perubahan iklim, terutama di negara-negara miskin.

Baca Juga: Israel Inginkan Tanah Ini, Kelompok Badui Palestina Kemungkinan Akan Dipindah secara Paksa

Di Glasgow, polisi sebelumnya mengatakan mereka memperkirakan hingga 50.000 orang akan berdemonstrasi di jalan-jalan.

Penyelenggara kemudian mengklaim lebih dari 100.000 yang hadir.

Para dmonstran itu berbaris di dekat tempat KTT COP26 dan melalui pusat kota Skotlandia pada hari Sabtu dalam protes yang penuh kontra dengan krisis iklim.

Baca Juga: Dianggap Eksploitasi Anak Vanessa Angel, Keluarga Bibi Ardiansyah: Aku Tidak Ada Niat...

Para pengunjuk rasa meneriakkan 'perubahan sistem, bukan perubahan iklim'.

Beberapa demonstran membawa poster bertuliskan 'Keadilan Iklim' dan 'COP yang Adil' saat mereka berjalan ke sebuah taman di pinggir kota Glasgow pada sore hari.

"Kami membutuhkan penghasil emisi terbesar untuk bertanggung jawab," kata Kathy Jetnil-Kijiner, dari Kepulauan Marshall, kepada orang banyak.

Baca Juga: Tiga Hari Ditinggal Vanessa Angel dan Suami, sang Ayah Ungkap Kerinduan: Mereka Baik...

"Kami tidak melakukan apa pun untuk berkontribusi pada krisis ini, dan kami tidak harus membayar konsekuensinya," tambahnya.

Glasgow menjadi tuan rumah delegasi dari hampir 200 negara untuk pembicaraan penting PBB, yang ditugaskan untuk membahas bagaimana memenuhi tujuan Perjanjian Paris untuk membatasi kenaikan suhu antara 1,5 dan 2 derajat Celcius.

Selama minggu pertama pertemuan, beberapa negara telah meningkatkan janji mereka yang ada untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, sementara ada kesepakatan terpisah tentang penghapusan batubara, mengakhiri pendanaan bahan bakar fosil asing, dan memangkas metana.

Baca Juga: Soroti Gala yang Kerap Panggil Vanessa Angel, Pengacara Kini Singgung Pasal Pembunuhan untuk Sopir

Tetapi banyak masalah pelik tetap ada dan banyak pengunjuk rasa di jalan-jalan mengatakan mereka ada di sana untuk menjaga tekanan.

Negara-negara masih perlu menyempurnakan bagaimana janji yang dibuat dalam kesepakatan Paris bekerja dalam praktik, termasuk aturan yang mengatur pasar karbon, kerangka waktu pelaporan umum, dan transparansi.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler