Pidato di KTT COP 26, Presiden Jokowi Bicara soal Perubahan Iklim hingga Potensi SDA Indonesia

- 2 November 2021, 18:28 WIB
Presiden Jokowi berpidato di KTT COP 26, ia menyampaikan soal perubahan iklim hingga potensi SDA yang dimiliki Indonesia.
Presiden Jokowi berpidato di KTT COP 26, ia menyampaikan soal perubahan iklim hingga potensi SDA yang dimiliki Indonesia. /YouTube Sekretariat Presiden

PR TASIKMALAYA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia Tentang Perubahan Iklim COP 26 di Glasgow, Skotlandia.

Presiden Jokowi menyampaikan peran dan pengaruh Indonesia dalam perubahan iklim dunia.

Selain itu, Presiden Jokowi juga berpendapat, Indonesia kaya akan sumber daya alam, sehingga terus memberikan kontribusi dalam upaya perubahan iklim dunia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Hadiri KTT COP26 dan Diagendakan Melakukan Pertemuan Bilateral dengan Joe Biden dan Bill Gates

Seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari YouTube Sekertariat Presiden pada Selasa, 2 November 2021, Presiden Jokowi menyampaikan hal ini.

“Dengan potensi alam yang begitu besar, Indonesia terus berkontribusi dalam perubahan iklim,” kata Joko Widodo.

“Laju deforestasi turun signifikan, terendah dalam 20 tahun terakhir,” ujarnya.

Baca Juga: Simak Hal yang Dibahas Jokowi dengan Perdana Menteri India di Sela KTT G20

Kemudian, Presiden Jokowi juga menjelaskan Indonesia telah melakukan rehabilitasi hutan mangrove seluas 600 ribu hektar hingga 2024 sehingga menjadi terluas di dunia.

Rehabilitasi lahan kritis sebesar 3 juta hektar sudah dilakukan Indonesia antara 2010 hingga 2019.

Selanjutnya, Presiden Jokowi juga menyebut Indonesia sebagai negara yang hijau dan memiliki potensi untuk dihijaukan.

Baca Juga: Setelah KTT G20, Presiden Jokowi Sambangi Skotlandia: Perluas Investasi dan Pertemuan Bilateral

Tak hanya itu, Indonesia juga, menurut Jokowi, menjadi negara yang memiliki laut luas yang berpotensial dalam menyumbangkan karbon bagi dunia.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menilai bahwa  Indonesia membutuhkan dukungan serta adanya kontribusi dari negara-negara maju.

Hal itu termasuk berupa bantuan teknologi dalam upaya pengolahan sumber daya alam potensial.

Baca Juga: Gegara Masalah Ini, Inul Daratista Sampai Harus Curhat pada Jokowi

“Pertanyaannya, seberapa besar kontribusi negara maju untuk kami (Indonesia), transfer teknologi apa yang bisa diberikan, ini butuh aksi, butuh implementasi secepatnya,” ujar Jokowi.

Sebelum menutup pidatonya, Jokowi mengingatkan carbon pierce dan carbon market harus menjadi isu perubahan iklim.

Ekosistem ekonomi karbon, lanjut Jokowi, harus transparan, berintegritas, inklusi, serta adil.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x