Swedia dan Pakistan Sebut Afghanistan Akan Segera Hadapi Kehancuran, Kecuali dengan Satu Syarat!

24 Oktober 2021, 18:32 WIB
Ilustrasi bendera Afghanistan - Menteri Swedia dan Pakistan sebut bahwa Afghanistan bisa segera alami kehancuran jika masyarakat Internasional yak bertindak dengan cepat. /Pixabay/Chicken Online

PR TASIKMALAYA - Menteri Swedia dan Pakistan sebut Afghanistan akan segera hadapi kehancuran.

Namun Menteri Swedia dan Pakistan sebut kehancuran Afghanistan bisa dicegah jika masyarakat internasional bertindak cepat.

Peringatan Menteri Swedia dan Pakistan soal kehancuran Afghanistan ini keluar pada Sabtu, 23 Oktober 2021.

Baca Juga: Ditanya Ria Ricis, Sule dan Nathalie Holscher Beberkan Siapa yang Sering Marah

Seperti diketahui, Afghanistan terjerumus ke dalam krisis kemanusiaan usai Taliban kuasai negara tersebut.

Pengambil alihan Taliban di Afghanistan ini memicu penghentian tiba-tiba miliaran dolar bantuan untuk ekonominya yang bergantung pada bantuan.

"Negara ini berada di ambang kehancuran dan keruntuhan itu datang lebih cepat dari yang kita duga," kata Menteri Pembangunan Swedia Per Olsson Fridh, dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Dianggap Incar Harta Suami, Bunga Zainal Memilih Bersikap Cuek dan Bodo Amat

Dia mengatakan kehancuran ekonomi dapat memberikan lingkungan bagi kelompok teroris untuk berkembang.

Namun Swedia tidak akan menyalurkan uang melalui Taliban, melainkan meningkatkan kontribusi kemanusiaan melalui kelompok masyarakat sipil Afghanistan.

Banyak negara dan lembaga multilateral telah menghentikan bantuan pembangunan tetapi meningkatkan bantuan kemanusiaan sejak Agustu.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Salah Satu Rumah Impian dan Ketahui Rahasia Kepribadian Anda!

Mereka enggan dana yang diberikan itu dimanfaatkan oleh Taliban yang kini menguasai Afghanistan.

Sementara Menteri Informasi Pakistan Fawad Chaudhry, mengatakan bahwa keterlibatan langsung dengan Taliban adalah satu-satunya cara untuk mencegah bencana kemanusiaan.

Ia juga menyerukan miliaran dolar aset Afghanistan yang dibekukan di luar negeri untuk dicairkan.

Baca Juga: Dianggap Incar Harta Suami, Bunga Zainal Memilih Bersikap Cuek dan Bodo Amat

"Apakah kita akan mendorong Afghanistan ke dalam kekacauan atau kita akan mencoba dan menstabilkan negara?" katanya di Dubai.

Keterlibatan juga akan mendorong perlindungan hak asasi manusia dan pembentukan pemerintahan konstitusional yang inklusif.

Pakistan memiliki hubungan yang dalam dengan Taliban dan sering dituduh mendukung kelompok tersebut saat memerangi pemerintah dukungan AS di Kabul selama 20 tahun.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Salah Satu Rumah Impian dan Ketahui Rahasia Kepribadian Anda!

Fridh dari Swedia mengatakan bahwa Taliban sejauh ini gagal membuktikan bahwa mereka telah melepaskan kebijakan yang menindas yang menandai periode kekuasaan mereka sebelumnya dari 1996-2001.

Dia juga mengatakan kondisinya tidak tepat bagi negara-negara Eropa untuk membuka kembali kedutaan di Kabul.

Sebaliknya, lebih banyak aktivitas diplomatik akan berlangsung di Qatar, lawan bicara penting antara Barat dan Taliban.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler