PR TASIKMALAYA - Kelompok ekstremis Taliban telah menyatakan akan kembali menerapkan hukuman eksekusi dan amputasi tangan.
Taliban juga menyebut bahwa hal ini dilakukan dalam rangka kembali ke bentuk hukuman versi keras mereka dari keadilan Islam bagi para kriminal.
Pernyataan ini diungkapkan Mullah Nooruddin Turabi, seorang pejabat senior sekaligus salah satu pendiri dan kepala penegak hukum Islam Taliban.
Baca Juga: Jarang ke Kantor, Raffi Ahmad Gerebek Kamar Kosan Dimas Ahmad dan Temukan Hal ini
Meskipun akan diberlakukan kembali, hukuman eksekusi dan amputasi tangan kemungkinan tidak akan dilakukan di depan umum.
Sebelumnya, Taliban terkadang melakukan eksekusi terhadap pelaku kejahatan di sebuah stadion di depan banyak orang.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari The Star, Mullah Nooruddin Turabi pun menepis kemarahan publik atas hukum eksekusi oleh Taliban di masa lalu.
Ia mengingatkan agar dunia tidak ikut campur dengan kebijakan Taliban sebagai penguasa baru Afghanistan.
Mullah Nooruddin Turabi juga menyebut bahwa negara-negara lain mengkritik Taliban karena pemberlakuan hukuman eksekusi di stadion.
Padahal Taliban mengaku tidak pernah berkomentar apapun tentang hukum di negara mereka.
Baca Juga: Komentari Kecantikan Lesti Kejora, Revi Mariska ke Lina Mukherjee: Mukanya Tua Banget seperti…
“Tidak ada yang bisa memberi tahu kami seperti apa hukum kami seharusnya," kata Mullah Nooruddin Turabi.
"Kami akan mengikuti Islam dan kami akan membuat hukum kami berdasarkan Al-Quran," tegasnya.
Sejak Taliban menyerbu Kabul pada 15 Agustus 2021, seluruh dunia telah menunggu apakah Taliban akan kembali menerapkan eksekusi dan amputasi tangan.
Namun, Mullah Nooruddin Turabi menerangkan bahwa para pemimpin Taliban tetap berpegangan dalam pandangan garis keras yang sangat konservatif.
Taliban akan tetap teguh pada pandangan itu bahkan jika mereka turut merangkul perkembangan teknologi terkini.
Mullah Nooruddin Turabi merupakan mantan Menteri Kehakiman di Kementerian Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan.
Baca Juga: Zikri Daulay Berhasil Bikin Sedih Warganet Saat Unggah Video Ini, Netizen: Lihat Ini Sambil Nangis
Pria yang kini berusia di awal 60-an itu secara efektif dapat disebut sebagai polisi agama di pemerintahan Taliban sebelumnya.
Di masa kekuasaannya, Taliban dikecam seluruh dunia karena memberlakukan hukuman eksekusi dan amputasi tangan di stadion olahraga Kabul.
Eksekusi juga terkadang dilakukan di halaman masjid dan seringkali dihadiri oleh ratusan pria Afghanistan.
Hukuman ini akan diterapkan kepada tersangka pembunuhan dengan satu tembakan ke kepala oleh keluarga korban.
Namun, keluarga korban juga memiliki pilihan untuk menerima “uang darah” dan membiarkan pelakunya hidup.
Sementara bagi pelaku pencurian, termasuk mereka yang merampok di jalan raya, akan dihukum dengan amputasi tangan dan kaki.
Baca Juga: Tes Psikologi: Lihat Gambar Ilusi Optik ini Maka akan Terlihat Kepribadian dan Karakter Sesungguhnya
Mullah Nooruddin Turabi mengatakan bahwa amputasi tangan sangat diperlukan untuk keamanan karena akan menimbulkan efek jera.***