Merasa Khawatir, Menteri Luar Negeri Tiongkok Minta Sanksi Ekonomi Afganistan untuk Diakhiri!

23 September 2021, 14:56 WIB
Menteri Luar Negeri Tiongkok mengatakan untuk akhiri pembatasan sepihak terhadap Afghanistan karena khawatir kondidi ekonomi negara itu. // Pixabay/glaborde7

PR TASIKMALAYA - Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi berkomentar terkait dengan ekonomi yang terjadi di Afghanistan.

Pembicaraan soal ekonomi Afghanistan ini dilakukan Menteri Luar Negeri Tiongkok dengan perwakilan Korea Selatan Chung Eui-yong, dalam pertemuan di Seoul. 

Menteri Luar Negeri Tiongkok mengatakan berbagai sanksi ekonomi Afghanistan harus diakhiri.

Baca Juga: Rutinitas Pagi Ini akan Membantu Anda Tidur Lebih Baik di Malam Hari

Termasuk pembatasan sepihak terhadap Afghanistan harus dicabut sesegera mungkin.

Hal ini ia ungkapkan ketika melihat kondisi ekonomi Afghanistan yang kian hari kian merosot. 

"Sanksi ekonomi terhadap Afghanistan harus diakhiri," kata Menteri Muar Negeri Tiongkok. 

Baca Juga: 7 Artis KPop Terkaya di Tahun 2021, Nomor 1 Punya Jumlah Kekayaan Paling Mengejutkan

Ungkapan itu dikatakan dalam pertemuan virtual para Menteri Luar Negeri G20 di Afghanistan pada Rabu, 22 September 2021.

Diketahui, cadangan devisa Afghanistan adalah aset nasional yang seharusnya menjadi milik rakyat negara itu sendiri.

Maka dari itu segala hal tersebut harus digunakan oleh rakyatnya sendiri.

Baca Juga: Ivermectin Bukan Pengobatan yang Sah untuk Covid-19

"Tidak digunakan sebagai alat tawar-menawar untuk memberikan tekanan politik di Afghanistan," katanya.

Diketahui bahwa ekonomi di Negara Afghanistan tengah merosot, bahkan IMF telah memblokir dana pinjaman ke negara tersebut. 

Hal itu dilakukan karena dunia tak mau apa yang ada di Afghanistan ini dimanfaatkan oleh Taliban.

Baca Juga: Pelatih Persib Robert Alberts: Kami Tahu Kekuatan Borneo 

Karena kini, Afghanistan sendiri tengah dikuasai oleh Taliban usai AS menarik pasukan dari negara tersebut. 

Kondisi ekonomi Afghanistan ini membuat beberapa pihak menjadi sangat khawatir, termasuk dengan PBB.

Bahkan PBB berupaya untuk mencari bantuan dana untuk Negara Afghanistan yang kini diambil alih oleh Taliban.*** 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler