Berupaya Tikam Tentara Israel, Seorang Remaja Palestina Ditembak Mati

28 Januari 2021, 20:16 WIB
Ilustrasi bendera Palestina dan Israel. //Pixabay/Jorge Vilalba

PR TASIKMALAYA - Pasukan Tentara Israel telah menembak mati seorang remaja Palestina di dekat pemukiman Yahudi Ariel di West Bank.

Seorang anggota militer Israel memberikan pernyataan terkait penembakan terhadap remaja Palenstina ini pada Selasa, 26 Januari 2021, di pos militer.

Menurutnya keterangan tentara Israel, Atallah Rayyan yang berusia 17 tahun, berupaya untuk melakukan penusukan dan ingin tikam tentara Israel yang ditempatkan di persimpangan permukiman Ariel.

Baca Juga: Pemerintah Joe Biden Ingin Pulihkan Hubungan Diplomatik, Jubir Palestina: Kami Sambut Baik

"Melihat seorang penyerang yang berusaha menikam dua tentara (Israel)," katanya. 

"Salah satu tentara memblokir beberapa serangan penusukan. Kemudian komandan pasukan yang berada di lokasi kejadian menembak penyerang dan memusnahkannya," lanjutnya.

Ia juga menambahkan bahwa tidak ada korban jiwa yang jatuh dari pasukan tentara Israel.

Sebuah video yang dirilis oleh tentara menunjukkan seorang tentara wanita yang diidentifikasi sebagai “Kopral L”.

Baca Juga: Berencana Serang Jemaah di Dua Masjid, Pemuda Penganut Sayap Kanan Diamankan di Singapura

Kopral L mengatakan bahwa dia sedang bertugas ketika seorang penyerang yang memegang pisau melompat ke arahnya.

Ia pun menangkis dengan mendorong dan memukulnya beberapa kali menggunakan senjata.

Tentara Israel tersebut mengatakan bahwa penyerang mencoba lagi menusuknya sebelum ditembak oleh komandan dengan satu peluru.

Namun, video itu hanya memperlihatkan bagian belakang tentara tanpa adanya foto atau video dari insiden tersebut.

Baca Juga: Menko PMK Dinilai Belum Paham Permasalahan Penanganan Covid-19, dr. Tirta : Biarkan Kemenkes yang Berbicara

Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi bahwa seorang warga negaranya telah ditembak mati oleh pasukan Israel.

Kelompok hak asasi Palestina dan Israel telah menuduh Israel menggunakan kekerasan yang berlebihan terhadap penyerang tunggal Palestina.

Selain itu, mereka juga membunuh beberapa pelaku penyerangan yang masih bisa ditangkap.

Atallah Rayyan merupakan seorang siswa sekolah menengah atas yang berasal dari desa Qarawat Bani Hassan yang terletak di sebelah barat Salfit di bagian utara West Bank.

Baca Juga: Tanggapi Kritik Rizal Ramli Soal Sikap Kontradiktif Pemerintah, HNW: Iya itu Terulang lagi 

Ibunya, Mahera, mengatakan kepada kantor berita lokal Palestina, Ma'an, bahwa satu-satunya kekhawatiran putranya adalah perihal kelulusan.

“Hari Kamis, dia berencana untuk bertemu teman-temannya setelah menyelesaikan ujian akhir semester,” kata Mahera sambil menangis.

Ibunya bercerita bahwa pada Selasa, seperti biasa, Rayyan bangun dan pergi ke sekolah untuk mengikuti ujian.

Ia kemudian pulang ke rumah, sarapan pagi lalu berangkat ke Nablus untuk membantu ayahnya bekerja seperti yang sesekali dilakukannya di waktu senggang.

Baca Juga: Ketahui Sejarah Kebiasaan Meminum dan Jenis Alkohol Ketika Tahun Baru Imlek 

Dikutip dari Aljazeera oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, sayangnya, Atallah bahkan tidak berhasil sampai ke kota.

“Atallah meninggalkan rumah dan tidak kembali,” pungkas Mahera.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler