Korea Selatan Khawatir Soal Hewan Peliharaan Positif Covid-19, Pakar Kesehatan Ungkap Hal ini

26 Januari 2021, 15:20 WIB
Ilustrasi kucing. /Pexels/Engin Akyurt

PR TASIKMALAYA – Pada hari Minggu, 24 Januari 2021, otoritas kesehatan Korea Selatan mengonfirmasi adanya hewan peliharaan yaitu seekor anak kucing yang dinyatakan positif terpapar virus Covid-19.

Hewan peliharaan tersebut ditemukan di sebuah fasilitas keagamaan di Kota Jinju, Korea Selatan, pada hari Kamis, 21 Januari 2021.

Kekhawatiran baru pun merebak Korea Selatan di antara masyarakat tentang kemungkinan adanya penularan Covid-19 antara manusia dan hewan peliharaan.

 Baca Juga: Soal Transaksi Lintas Negara Oknum yang Terafiliasi dengan FPI, Islah Bahrawi: Polri Harus Telusuri Motifnya

Pihak berwenang menduga bahwa kucing tersebut tertular virus dari orang-orang yang merawatnya, yakni seorang ibu dan anak yang dinyatakan positif di awal pekan lalu.

Dikutip dari Korean Times oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, kucing tersebut kini telah ditempatkan di fasilitas isolasi yang jauh dari hewan lain.

Kementrian Kesehatan Korea memberikan pernyataan dalam siaran pers pada hari Senin, 25 Januari 2021.

 Baca Juga: Hadiri CAS 2021, Jokowi Sampaikan Empat Langkah Penanganan Perubahan Iklim

Kementrian menyebut bahwa meski telah ada banyak laporan penularan dari manusia ke hewan peliharaan, namun kecil kemungkinannya untuk hewan menularkan kepada manusia.

Korea Disease Control and Prevention Agency menyebut bahwa terdapat 135 kasus infeksi terhadap enam spesies hewan yang telah dilaporkan di 19 belas negara pada 20 November 2020.

Rinciannya termasuk hewan peliharaan yang terdiri dari 72 kucing dan 52 anjing, dan hewan di fasilitas zoology di AS yaitu tujuh ekor harimau dan tiga ekor singa.

Di Denmark, virus yang ditularkan manusia ke cerpelai di peternakan bermutasi, dan menyebabkan dimusnahkannya jutaan hewan secara massal pada bulan November 2020.

 Baca Juga: Buka Suara soal Isu Radikal dan Taliban, KPK: Ada Upaya Pihak-pihak yang Punya Tujuan Tertentu

Hewan yang tertular menunjukkan berbagai gejala antara lain batuk, pilek, diare, dan sesak napas.

Sementara sebagian hewan dapat pulih dalam beberapa minggu, sebagian lainnya mati karena kondisi yang memburuk.

Pakar kesehatan berpendapat bahwa rendah kemungkinannya untuk terjadi penularan virus dari hewan ke manusia.

Bagaimanapun, sebenarnya masih terlalu masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan pasti, mengingat virus corona berasal dari hewan.

 Baca Juga: Dewi Tanjung Singgung Syahrini: Kalo Mau Edit Foto yang Cerdas Dong!

"Covid-19 adalah zoonosis, penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia,” kata Kim Woo-joo, spesialis penyakit menular di Rumah Sakit Guro Universitas Korea.

“Saat ini tampaknya orang-orang menularkannya ke hewan karena virus tersebut tersebar luas di antara manusia, tetapi kami tidak dapat memastikan kemungkinan sebaliknya,” lanjutnya.

Ia menyebut bahwa negara pun harus mempertimbangkan untuk melakukan tes Covid-19 terhadap hewan peliharaan jika pemiliknya positif terinfeksi virus.

Kementerian kesehatan berkata akan segera memperkenalkan manual untuk pemilik hewan peliharaan, sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan jika hewan mengalami infeksi.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Korean Times

Tags

Terkini

Terpopuler