Terlibat Kasus Kriminal dan Divonis Hukuman Ribuan Tahun, Ternyata ini Rekam Jejak Harun Yahya

13 Januari 2021, 10:15 WIB
Pemimpin Sekte Agama di Turki, Harun Yahya Divonis 1.075 Tahun Penjara Akibat Kejahatan Seksual. //Instagram//@harunyahya_a9

PR TASIKMALAYA - Pengadilan Istanbul pada Senin, 11 Januari 2021 menjatuhi hukuman kepada Adnan Oktar alias Harun Yahya yang merupakan kepala aliran sesat yang dianggap sebagai organisasi kriminal.

Harun Yahya termasuk di antara 236 terdakwa yang diadili sejak September 2019 dan telah menghadapi beragam dakwaan, mulai dari spionase hingga pelecehan seksual.

Hukuman penjara dengan total 1.075 tahun dijatuhkan kepada Harun Yahya dalam persidangan di mana 78 orang, termasuk pemimpin sekte (aliran), berada dalam penahanan.

Baca Juga: Bicara Respon Masyarakat Terkait Vaksin, Ini kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

Harun Yahya merupakan seorang anak yang putus sekolah sejak di Universitas. 

Ia kemudian menjadi terkenal pada tahun 1980-an ketika dia mendapatkan pengikut di kalangan mahasiswa, kebanyakan anak-anak dari elit dan masyarakat menengah ke atas.

Selama periode itu, dia pernah ditangkap karena mempromosikan revolusi teokratis.

Setelah bertugas di institusi mental dan menulis buku dengan nama Harun Yahya, Ia juga diketahui mengembangkan aliran sesatnya pada tahun 1990-an melalui Science Research Foundation, yang didirikannya terutama untuk mempromosikan buku-buku anti-evolusinya.

Baca Juga: Praperadilan HRS Ditolak, Ferdinand Hutahaean: Saya Yakin Nantinya Rizieq Divonis Bersalah

Pada tahun 2000-an, Harun Yahya mendirikan A9 TV dan secara sporadis muncul di acara bincang berjam-jam di mana ia menyampaikan pendapatnya tentang pandangannya terhadap dunia.

Menurut jaksa penuntut, Harun Yahya lebih dari seorang pria yang memberikan ceramah tentang agama dan teori konspirasi.

Hal tersebut diungkapkan oleh mantan pengikut dan keluarga perempuan muda yang diduga telah dicuci otak oleh aliran sesat itu yang muncul selama penyelidikan dan menceritakan ancaman, penindasan dan pemerasan untuk menjaga para pengikut dalam sekte tersebut dan secara membabi buta tunduk pada perintah Harun Yahya.

Dalam pembelaan terakhirnya di persidangan, Harun Yahya dengan tegas menolak tuduhan terhadapnya.

Baca Juga: Polri Ungkap Empat Jenazah yang Berhasil Teridentifikasi Melalui Sidik Jari, Berikut Rinciannya

Dia membantah tuduhan pelecehan seksual, mengklaim bahwa dia memiliki "hampir 1.000 pacar" dan memiliki "cinta yang melimpah untuk wanita."

Salah satu wanita di persidangannya, yang diidentifikasi hanya sebagai CC, mengatakan kepada pengadilan bahwa Harun Yahya telah berulang kali melakukan pelecehan seksual terhadapnya dan wanita lainnya.

"Beberapa wanita yang disetubuhi dipaksa minum pil kontrasepsi," ucap CC.

Ditanya tentang 69.000 pil kontrasepsi yang ditemukan di rumahnya oleh polisi, Harun Yahya mengatakan bahwa pil itu digunakan untuk mengobati gangguan kulit dan gangguan menstruasi.

Baca Juga: Subsidi Komoditi Sering Disalahgunakan, Susi Pudjiastuti Beri Saran: Ganti Saja dengan Bibit Gratis

Dia juga membantah tuduhan menjalankan organisasi kriminal dan mengklaim dia hanya memiliki banyak teman.

Atas hubungannya dengan FETÖ dan tuduhan spionase, Harun Yahya menyalahkan konspirasi terhadapnya oleh "kekuatan tertentu".***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Daily Sabah

Tags

Terkini

Terpopuler