Berikut ini Fakta Menarik Bocoran ‘The Wuhan Files’, Dokumen Dugaan RS Wuhan tentang Covid-19

12 Januari 2021, 12:07 WIB
Ilustrasi Covid-19. Dokumen RS Wuhan soal virus corona bocor. /Pixabay/flutie8211.

PR TASIKMALAYA - Kabar bocornya dokumen Dokumen internal Rumah Sakit (RS) Wuhan setebal 117 halaman kini tengah menjadi perhatian publik.

Pasalnya berdasarkan informasi yang beredar, file tersebut mengungkapkan bahwa pihak berwenang meremehkan kasus yang dikonfirmasi dan gagal mengungkapkan wabah Covid-19 pada awal Desember lalu.

Selain itu, beberapa informasi juga menyebut bahwa Tiongkok dengan sengaja menyesatkan dunia pada tahap awal wabah Covid-19 di Wuhan karena telah menyembunyikan bukti, dan salah menangani pandemi.

Baca Juga: 3 Alasan Anda Harus Berolahraga, Salah Satunya Menghilangkan Stress

"The Wuhan Files", merupakan laporan yang mengungkapkan bukti kesalahan penanganan dan diduga penghancuran bukti setebal 117 halaman dan bertanda "dokumen internal, harap dijaga kerahasiaannya".

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Outlook India, diketahui berdasarkan dokumen internal tersebut, otoritas kesehatan lokal di provinsi Hubei, tempat kasus virus pertama kali terdeteksi, mendaftar total 5.918 kasus baru pada 10 Februari 2020.

Namun, kasus yang dikonfirmasi yang diumumkan secara resmi pada tanggal yang sama kurang dari setengah dari jumlah sebenarnya, yang menunjukkan bahwa angka tersebut telah diubah, pada tahap yang sangat awal.

Baca Juga: HRS Kembali Jadi Tersangka, Luqman Hakim: Sabar Pak Rizieq Hadapi dengan Senyuman dan Siapkan Mental

File-file tersebut juga menunjukkan bahwa wabah influenza yang besar dan tidak diketahui terjadi di Hubei pada awal Desember dan tidak diungkapkan.

Lebih lanjut file tersebut juga dikabarkan menguraikan tentang perjuangan kawasan tersebut untuk mengelola penyebaran virus antara Oktober 2019 dan April 2020 yang merupakan periode waktu penting yang membuat virus hingga menjadi pandemi global.

Laporan tersebut telah diverifikasi oleh enam ahli dan didasarkan pada dokumen internal dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Provinsi Hubei. Pelapor bekerja di sistem perawatan kesehatan Tiongkok.

Baca Juga: BMKG Ungkap Gempa yang Guncang Sukabumi dan Cianjur Dipicu Sesar Aktif

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam Outlook India, temuan itu juga merinci bagaimana Tiongkok membutuhkan rata-rata 23 hari untuk mendiagnosis pasien yang dikonfirmasi.

Pengujian yang tertunda dan kegagalan pengujian berarti besarnya kasus yang dikonfirmasi tidak terealisasi hingga 10 Januari, sebelumnya banyak yang menerima hasil negatif.

Selain itu, sejarah kekurangan staf dan model pemerintahan birokrasi menyebabkan Tiongkok mengabaikan peringatan dini, audit internal menunjukkan.

Kasus virus korona pertama kali dilaporkan pada akhir Desember 2019 di provinsi Hubei Wuhan di Tiongkok.

Baca Juga: Temui Sri Mulyani, Sandiaga Uno Peroleh Kerjasama Pembiayaan dengan PT Sarana Multi Infrastruktur

Virus itu telah menginfeksi lebih dari 63,2 juta orang dan menyebabkan 1,45 juta kematian secara global, menurut pusat sumber daya virus korona Universitas John Hopkins.

Laporan itu bergabung dengan spekulasi global atas Tiongkok yang dengan sengaja menyembunyikan bukti terkait wabah virus corona atau yang kini dikenal sebagai Covid-19.

Adapun tentang asal usul virus, meskipun sebagian besar belum dikonfirmasi, dianggap sebagai pasar basah kontroversial Wuhan yang menampung dan menjual hewan.

Pasien yang terpapar sumber infeksi umum di pasar telah jatuh sakit, tetapi patogen itu tidak dikesampingkan sebagai menular hingga 20 Januari.

Baca Juga: Soal Dugaan Penumpang Gelap Sriwijaya Air SJ 182, Polri: Nanti Kita Tanya Disdukcapil

Baru-baru ini, para ilmuwan Tiongkok mengklaim bahwa virus tersebut kemungkinan berasal dari India pada musim panas 2019. Pihak berwenang sebelumnya juga menyalahkan AS dan negara-negara Eropa lainnya.

Tiongkok dengan keras membantah semua tuduhan terhadap kesalahan penanganan atau penyamaran bukti oleh Amerika Serikat dan negara lain. Baru-baru ini, ia menyatakan bahwa itu telah transparan sejak awal wabah. ***

 
Editor: Tita Salsabila

Sumber: Outlook India

Tags

Terkini

Terpopuler