Krisis Ekonomi, Thailand Longgarkan Pembatasan Perjalanan Wisatawan Bagi 56 Negara

17 Desember 2020, 20:59 WIB
Bendera Thailand. /Pixabay

PR TASIKMALAYA - Thailand melonggarkan pembatasan perjalanan bagi 56 negara untuk meningkatkan industri pariwisatanya di tengah pandemi Covid-19 pada Kamis 17 Desember 2020.

Akan tetapi, saat mengunjungi Thailand, paa wisatawan akan diminta untuk melakukan karantia di hotel selama dua minggu.

Negara-negara yang diperbolehkan termasuk dari Australia, Prancis, hingga Amerika Serikat dapat bepergian tanpa visa.

Baca Juga: Dimatikan ILC Karena Pengaruh Luar, Sudjiwo Tedjo Ungkap Hal Ini, Buat Narasumber Lain Tertawa

Akan tetapi mereka memerlukan surat keterangan yang menunjukan mereka aman dari Covid-19 dengan waktu 72 jam sebelum perjalanan.

Juru Bicara Covid-19 Thailand, Taweesin Wisanuyothin mengatakan pengunjung akan melakukan karantina mandiri selama dua minggu setelah tiba.

Ia juga menambahkan bahwa visa normal 30 hari akan diperpanjang menjadi 45 hari.

Baca Juga: Sempat Singgung Muslim, Presiden Prancis Emmanuel Macron Dinyatakan Positif Covid-19

Saat menjalani karantina, wisatawan akan menjalani tiga tes Covid-19, padahal sebelumnya pemerintah setempah hanya akan melakukan dua tes yang diwajibkan.

Pelonggaran wisatawan ini muncul saat ekonomi Thailand yang bergantung pada pariwisata terus menurun.

Mereka pun tengah berjuang untuk mendorong aktivitas domestik, akan tetapi larangan perjalanan membuat sebagian besat turis asing menajuh.

Baca Juga: Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, PT KAI Masih Berlakukan Rapid Test Bagi Penumpang Jarak Jauh

"Masuknya wisatawan akan merangsang ekonomi Thailand," ujar Kementerian Luar Negari Thailand Tanee Sangrat dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam Channel News Asia.

Wisatawan dari negara lain yang tidak termasuk dalam pengumam masih dapat memenuhi syaray untuk visa turis khusus 90 hari dan sertifikat masuk.

Pembatasan wilayah di Thailand telah menekan penyebaran Covid-19 diangka 4.281 kasus.

 

Akan tetapi hal tersebut berdampak pada perekonomian yang meluas dan banyak warga yang kehilangan pekerjaan.

"Kami yakin dengan sistem kesehatan masyarakat Thailan," ujar Tanee.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler