Tembus 1.000 Kasus Covid-19 Dalam Sehari, Korea Selatan Menaikan Tingkat Aturan Jarak Sosial

13 Desember 2020, 20:59 WIB
Ilustrasi Korea Selatan. //Pixabay// HeungSoon 

PR TASIKMALAYA – Untuk pertama kalinya kasus Covid-19 harian Korea Selatan melampaui 1.000 kasus pada Minggu, 13 Desember 2020.

Kasus tersebut menjadi yang tertinggi sejak awal wabah virus corona di Korea pada bulan Januari, nampaknya pembatasan antivirus pemerintah tidak membuahkan hasil.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari The Korea Herald, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan bahwa Korea telah menambahkan 1.030 kasus virus Covid-19.

Baca Juga: Empat Tersangka Ancam akan Pengggal Mahfud MD, Muannas Alaidid: Bayangkan. ini Level Menteri 

1.002 ditularkan secara lokal dan 28 berasal dari luar negeri dalam 24 jam yang berakhir pada Sabtu tengah malam. Mereka menyebut situasi saat ini sebagai "krisis terbesar" sejak pandemi tiba di negara tersebut.

Presiden Moon Jae In memperingatkan negaranya untuk segera mempertimbangkan penegakkan aturan jarak sosial tingkat paling sulit jika kasus terus naik.

“Jika kami tidak dapat menghentikan penyebaran virus sekarang, kami harus mempertimbangkan untuk menaikkan aturan jarak sosial ke Level 3,” Kata Presiden Moon dalam pertemuan darurat anti-virus corona, yang dia pimpin untuk pertama kalinya dalam sekitar 10 bulan.

Di bawah aturan jarak sosial Tingkat 3, pertemuan lebih dari 10 orang akan dilarang, sekolah harus ditutup, dan tempat-tempat seperti teater dan mal tidak akan diizinkan untuk beroperasi.

Baca Juga: Tanggapi Soal Idrus Jadi Tersangka, Ferdinand: Bukan Karena Doakan Jokowi dan Megawati Pendek Umur

Selain itu juga, semua acara olahraga akan dilarang, dan bekerja dari rumah (WFH) akan diperluas.

Kasus harian hari ini memecahkan rekor tertinggi hari sebelumnya di angka 950, menandai angka tertinggi sejak negara itu melaporkan kasus virus korona pertamanya pada 20 Januari.

Penghitungan harian tetap dalam kisaran 400 hingga 600 awal bulan ini tetapi melonjak menjadi 950 pada hari Sabtu. Butuh satu bulan untuk total harian naik dari di bawah 200 menjadi lebih dari 1.000 pada Minggu.

Akibat terjadinya lonjakan infeksi, tempat tidur rumah sakit pun dengan cepat habis. Oleh karena itu, Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan, Park Neung-hoo mengatakan bahwa pemerintah akan mengamankan total 10.000 tempat tidur rumah sakit, termasuk 300 untuk mereka yang sakit kritis.

Baca Juga: Kasus Kerumunan di Petamburan Berakhir Hukuman Pidana, Polda Beberkan Alasan Penahanan HRS

Sebelumnya Korea telah berhasil mengendalikan virus dengan pelacakan kontak yang ketat dan upaya pengujian selama gelombang pertama pada bulan Februari dan Maret, serta gelombang kedua pada bulan Agustus dan September.

Namun kali ini, pemerintah sedang berjuang untuk meratakan kurva virus karena wabah sedang terjadi di mana-mana dari restoran hingga tempat kerja dan karena cuaca dingin.

Selain itu juga, aktivitas dalam ruangan yang terus meningkat, sehingga menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi virus untuk tetap hidup dan menyebar.

Serangkaian tindakan antivirus yang diterapkan oleh pemerintah belum seefektif sebelumnya dalam menahan penyebaran virus.

Baca Juga: Kasus Kerumunan di Petamburan Berakhir Hukuman Pidana, Polda Beberkan Alasan Penahanan HRS

Sementara itu, jumlah pasien Covid-19 dalam kondisi serius atau kritis meningkat menjadi 179. Dua orang lagi meninggal karena virus tersebut, sehingga jumlah kematian menjadi 580. 

Sejauh ini, dari 42.766 orang yang dipastikan terjangkit virus Covid-19 baru di sini, 31.814 telah dibebaskan dari karantina dan sekitar 10.372 orang menerima perawatan medis selama berada di bawah karantina.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Korean Herald

Tags

Terkini

Terpopuler