Komentari Kemarahan Morrison, Pria Tiongkok Pembuat Foto Tentara Australia Beri Tanggapan Sinis

2 Desember 2020, 08:59 WIB
Ilustrasi Bendera Australia.* /QuinceCreative/Pixabay

PR TASIKMALAYA - Diberitakan sebelumnya, bahwa Australia geram dengan tindakan Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lijian Zhou yang mengunggah sebuah foto terkait tentara Australia.

Foto yang memperlihatkan seorang tentara Australia yang menyeringai memegang pisau di tenggorokan seorang anak Afghanistan itu ternyata buatan seorang seniman grafis Tiongkok, Fu Yu.

Dia juga dikenal sebagai Qilin, yang membuat gambar palsu untuk mengkritik Australia, yang militernya baru-baru ini merilis laporan mengejutkan yang menggambarkan kejahatan perang oleh pasukan elit yang diduga membunuh 39 warga sipil Afghanistan. 

Baca Juga: Ellen Page, Aktris Film X-Men Umumkan Perubahan Identitasnya sebagai Transgender

Lijian memposting gambar itu di Twitter pada Senin, mendorong Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyebut tindakannya sebagai penghinaan. 

Fu bereaksi terhadap Morrison dalam sebuah video yang dibagikan oleh media Tiongkok di situs mikroblog Weibo. 

“Saya dimarahi oleh orang Australia bernama Morrison, dan dia menuntut permintaan maaf saya,” kata Fu, yang mengidentifikasi dirinya sebagai pemilik Beijing Wuhe Culture and Creativity Co.

“Saya merasa simpatik padanya dan sepenuhnya memahami perasaan Morrison saat ini,” tambahnya sinis.

Baca Juga: Masuki Zona Merah Covid-19, Warga Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat Dilarang Berkerumun

Fu, yang menggambarkan pekerjaannya sebagai upaya untuk melindungi umat manusia, juga mendesak Morrison untuk memastikan kekuatan militer pemerintahnya menjadi lebih disiplin untuk menghindari tragedi internasional serupa.

“Dia harus mengurangi upaya untuk menekan dan mengutuk karya seni berbasis fakta dan seniman yang biasa dan dari negara asing. Jika saya punya energi malam ini, saya bisa membuat karya seni lain sebagai tanggapan saya," tukasnya.

Fu yang menyebut dirinya seniman prajurit serigala membuat gambar kontroversial pada 22 November 2020. 

Dia mengatakan bahwa dia marah setelah membaca laporan tentang pembunuhan brutal 39 warga sipil pasukan elit Australia di Afghanistan, termasuk akun yang tidak berdasar tentang bagaimana tentara memotong tenggorokan dua remaja Afghanistan berusia 14 tahun dengan pisau.

Baca Juga: Hanya Karena Jersey Maradona, Mantan Gelandang Tim Nasional Inggris ini Mendadak Diburu Orang

“Saya membuat ilustrasi CG ini berdasarkan kemarahan dan rasa ngeri saya. Karya seni itu hanya dibuat dari rasa kemanusiaan,” tulis Fu.

"Saya berharap lebih banyak orang akan melihat lukisan ini dan memperhatikan tragedi nyata ini," kata Fu.

Ia menambahkan bahwa dia menggunakan bendera Australia untuk menutupi beberapa jenazah warga sipil Afghanistan di belakang tentara dalam gambar tersebut.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler