Mengenal Diet Pescaterian, Benarkah Berisiko Menurunkan Imunitas Tubuh?

- 5 November 2020, 14:52 WIB
Ilustrasi diet.
Ilustrasi diet. /Pixabay/stevepb

Diet ini juga memiliki rasio asam lemak esensial yang tidak seimbang (omega-6 hingga omega-3), sehingga menyebabkan kekurangan zat besi (yang dapat menyebabkan anemia).

Padahal protein dan vitamin B12 sangat penting untuk proses metabolisme tubuh dan fungsi saraf serta untuk membangun tulang dan otot yang kuat.

Jadi, salah satu keuntungan memilih pola makan pescatarian daripada vegan saja adalah Anda masih bisa mendapatkan protein dan vitamin B12 lengkap dari makanan laut. Belum lagi, ikan itu sendiri cukup bagus untuk bagi tubuh manusia.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Tanah Air pada Kuartal 3 Diramalkan akan Minus, Bayang-bayang Resesi Makin Nyata

Namun demikian, menurut ahli diet di Charleston, South Carolina, Amerika Serikat, Lauren Manaker, penganut diet pescatarian juga bisa berisiko kekurangan zat besi.

Selain itu, jika menjalankan pescatarian yang ketat dan menghindari produk susu dan telur juga dapat menyebabkan  kekurangan kalsium dan kolin.

"Dua sumber kolin terbaik adalah kuning telur dan hati. Suplementasi kolin sering kali diperlukan bagi siapa pun yang mengikuti diet pescatarian," ujar Lauren.

Baca Juga: 14 Tahun Beroperasi, 3 Orang Tersangka Diamankan Polisi Terkait Praktik Aborsi Ilegal

Di sisi lain, mereka yang menjalani diet ini sangat mungkin mengalami mental down karena daging dan sebagian besar produk hewani dilarang.

Tak dapat dipungkiri pola makan dengan menu itu-itu saja memungkinkan munculnya rasa bosan.

Kondisi ini dapat membuat seseorang meningkatkan asupan karbohidrat, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan, kekurangan protein, kelelahan, dan masalah kesehatan lainnya.***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah